SAMARINDA – Insiden kebakaran di Big Mall Samarinda tak hanya meninggalkan kerugian materi. Peristiwa itu juga membuka borok sistem keamanan gedung komersial yang dinilai lemah. Komisi II DPRD Kalimantan Timur pun angkat suara, menuntut evaluasi total terhadap sistem proteksi kebakaran di pusat-pusat perbelanjaan.
Anggota Komisi II DPRD Kaltim, Abdul Giaz, menyebut kebakaran ini seharusnya menjadi peringatan keras bagi seluruh pengelola gedung publik. Ia menyoroti dugaan gagalnya sistem pemadam otomatis seperti sprinkler, yang seharusnya menjadi garis pertahanan pertama saat kebakaran terjadi.
“Kami sangat menyayangkan jika sistem proteksi tidak bekerja saat dibutuhkan. Ini bukan semata soal kerugian toko atau bangunan, tapi menyangkut keselamatan nyawa banyak orang,” ujar Giaz.
Big Mall, menurut Giaz, bukan sekadar pusat belanja. Ia telah menjadi simpul sosial dan ekonomi masyarakat Samarinda, tempat ribuan orang bekerja dan beraktivitas setiap hari. Karena itu, ia menilai proses pemulihan pascakebakaran tak boleh hanya fokus pada pembukaan kembali operasional, melainkan juga perbaikan total pada sistem keselamatan gedung.
“Pemulihan harus disegerakan, iya. Tapi hanya kalau semua standar keamanan sudah terpenuhi,” katanya.
Legislator Partai Nasdem itu menyebut, meskipun Samarinda memiliki alternatif seperti SCP, namun dari sisi kapasitas dan keragaman layanan, Big Mall masih menjadi pusat perbelanjaan paling strategis di ibu kota Kaltim.
Atas dasar itu, Komisi II DPRD Kaltim berencana memanggil seluruh pengelola mall di Samarinda untuk melakukan evaluasi bersama. Tujuannya, memastikan setiap pusat perbelanjaan memiliki sistem mitigasi bencana yang berfungsi optimal.
“Langkah preventif harus dimulai sekarang. Tidak boleh ada lagi kejadian yang sebenarnya bisa dicegah,” tegasnya.
Giaz juga menekankan bahwa proses pemulihan Big Mall harus mengedepankan transparansi, terutama dalam aspek audit keselamatan gedung. Ia menolak jika pemilik mall hanya mengejar pembukaan ulang tanpa menyentuh akar persoalan.
“Kita semua ingin Big Mall kembali beroperasi. Tapi bukan dengan risiko yang sama. Keselamatan publik tidak boleh dikompromikan,” pungkasnya. (ADV/CB/QLA)
Penulis : QLA
Editor : Nanabq
Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!







