Menu

Mode Gelap
Basuki Hadimuljono dan Jess Dutton Bahas Kolaborasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Ibu Kota Nusantara PUPR PPU Terkendala Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Dekat IKN Jaga Kelestarian Lingkungan Lewat Penanaman Pohon di KIPP IKN Delegasi Sabah Kunjungi Ibu Kota Nusantara, Eksplorasi Potensi Investasi dan Kerja Sama Otorita IKN Terima Kunjungan Delegasi Pengusaha Rusia, Bahas Peluang Kerja Sama Pembangunan IKN PPU Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan, Dorong Peningkatan Kapasitas

PENAJAM PASER UTARA

Genjot Pemerataan Pendidikan, PPU Bangun 10 Sekolah Baru dari DAK 2025

badge-check


					Foto : Kepala Disdikpora PPU, Andi Singkerru, (Dok : CahayaBorneo/DMS) Perbesar

Foto : Kepala Disdikpora PPU, Andi Singkerru, (Dok : CahayaBorneo/DMS)

PENAJAM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU), melalui Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) PPU, komitmen dalam pemerataan fasilitas pendidikan di wilayahnya. 

Upaya ini direalisasikan dengan pemanfaatan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat pada tahun 2025, yang akan digunakan untuk membangun sepuluh (10) sekolah baru.

Alokasi DAK itu berasal dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini mencakup satu unit Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), lima Sekolah Dasar (SD), dan empat Sekolah Menengah Pertama (SMP). 

Pembangunan ini diharapkan mampu menjangkau daerah pelosok dan daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) yang masih memiliki keterbatasan sarana dan prasarana belajar.

Kepala Disdikpora PPU, Andi Singkerru, menjelaskan bahwa tahun ini terdapat perubahan signifikan dalam sistem pengelolaan DAK. Jika sebelumnya pemerintah daerah melakukan swakelola, kini pelaksanaan teknis sepenuhnya ditangani oleh kementerian melalui mekanisme penyedia jasa.

“Peran daerah saat ini hanya sebatas pengusul dan pengawas. Pelaksanaan fisik pembangunan sepenuhnya menjadi kendali kementerian,” kata Andi SIngkerru, pada Rabu (2/7/2025).

Ia menekankan pentingnya pengawasan daerah untuk memastikan proyek berjalan sesuai petunjuk teknis (juknis) guna menghindari keterlambatan atau perubahan anggaran di tengah jalan.

Di sisi lain, Disdikpora PPU juga menghadapi tantangan serius berupa keterbatasan fiskal. Sepanjang tahun 2025, daerah ini telah melakukan efisiensi anggaran hingga empat kali, dengan pemangkasan awal mencapai Rp50 miliar. 

“Dampak efisiensi ini terasa pada beberapa program pendidikan, termasuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) senilai Rp4 miliar yang terpaksa ditunda karena belum mengantongi izin pembiayaan dari pusat,” imbuhnya.

Saat ini, PPU memiliki total 104 SD (96 negeri, 8 swasta) dan 38 SMP (27 negeri, 11 swasta). Dengan tambahan 10 unit sekolah baru dari DAK, diharapkan akses pendidikan yang merata dan berkualitas dapat semakin terwujud bagi seluruh masyarakat PPU. (ADV/Disdikpora/CB/AJI)

Penulis : Aji Yudha

Editor: Redaksi CB Media

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Tiga Pekerja Korban Longsor di Lawe-Lawe Ternyata Tak Miliki Jaminan Sosial

30 Oktober 2025 - 15:26 WITA

Perubahan Teknis Berujung Fatal: Pekerjaan Manual di Kilang Pertamina Makan Korban Jiwa

30 Oktober 2025 - 14:48 WITA

DPRD PPU Telusuri Dugaan Kelalaian Keselamatan Kerja di Proyek RDMP Pasca Tewasnya Tiga Pekerja

30 Oktober 2025 - 14:33 WITA

Pemkab PPU Gandeng PEM Akamigas, Siapkan Beasiswa bagi Putra Daerah di Bidang Migas

28 Oktober 2025 - 15:28 WITA

Operasi Pasar Pangan Murah Digelar di PPU, Warga Antusias Dapatkan Beras Terjangkau

28 Oktober 2025 - 13:19 WITA

Trending di PENAJAM PASER UTARA