KUTAI KARTANEGARA – Pembangunan wahana Waterboom di Pulau Kumala, Tenggarong, Kutai Kartanegara, ditargetkan selesai Desember 2025. Proyek ini dinilai sebagai peluang strategis untuk menghidupkan kembali potensi wisata yang sempat terabaikan.
Sekretaris Komisi I DPRD Kaltim, Salehuddin, menilai revitalisasi Pulau Kumala sebagai langkah penting untuk menggerakkan ekonomi daerah, yang sebelumnya belum dimanfaatkan secara maksimal.
“Agak disayangkan memang karena terlambat, tapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Pulau Kumala ini dulunya ikon wisata, sekarang harus dikembalikan marwahnya,” ucap Salehuddin.
Legislator daerah pemilihan Kukar ini menegaskan bahwa besarnya anggaran revitalisasi harus sejalan dengan manfaat ekonomi yang dihasilkan, terutama kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Salehuddin berharap proyek ini tidak hanya menjadi tempat hiburan, tapi benar-benar berdampak bagi perekonomian lokal.
“Jangan sampai proyek senilai Rp 400 miliar itu habis tanpa hasil. Harus ada perputaran ekonomi dan pemasukan untuk daerah. Itu yang harus dijaga,” tegasnya.
Tak hanya dari sisi pembangunan fisik, Salehuddin juga menekankan pentingnya pembenahan dalam hal pengelolaan. Ia mengingatkan Pemkab Kukar agar tak lagi mengulangi kesalahan masa lalu, seperti gagalnya kerja sama dengan investor besar seperti Jatim Park.
Menurutnya, tata kelola yang buruk bisa membuat potensi sebesar apa pun jadi sia-sia. Oleh sebab itu, aspek keberlanjutan, pemberdayaan pelaku usaha lokal, hingga kesiapan infrastruktur pendukung harus menjadi perhatian utama.
“Aset besar seperti Pulau Kumala ini jangan cuma jadi proyek jangka pendek. Harus ada rencana jangka panjang, termasuk bagaimana pemeliharaan dan pengelolaannya,” ujarnya.
Lebih jauh, ia juga menyoroti lemahnya aspek pengamanan dan pencahayaan di kawasan tersebut. Menurutnya, minimnya penjagaan pada malam hari serta lampu jembatan yang belum berfungsi menjadi celah yang berpotensi mengganggu kenyamanan pengunjung.
“Kalau kita bandingkan dengan kota besar seperti Jakarta, taman bisa buka 24 jam karena sistem keamanannya jalan. Di Kukar, jam 10 malam saja sudah sepi. Ini perlu segera dibenahi,” tutupnya. (ADV/CB/QLA)
Penulis : QLA
Editor : Nanabq
Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!