Menu

Mode Gelap
Basuki Hadimuljono dan Jess Dutton Bahas Kolaborasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Ibu Kota Nusantara PUPR PPU Terkendala Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Dekat IKN Jaga Kelestarian Lingkungan Lewat Penanaman Pohon di KIPP IKN Delegasi Sabah Kunjungi Ibu Kota Nusantara, Eksplorasi Potensi Investasi dan Kerja Sama Otorita IKN Terima Kunjungan Delegasi Pengusaha Rusia, Bahas Peluang Kerja Sama Pembangunan IKN PPU Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan, Dorong Peningkatan Kapasitas

PARIWISATA

Lombok Tak Hanya Rinjani, Wisata Tektok Bukit Bao Daya Jadi Tren Baru

badge-check


					Foto: Baiq Fitri saat di puncak bukit Bao Daya (Dok. Baiq Fitri) Perbesar

Foto: Baiq Fitri saat di puncak bukit Bao Daya (Dok. Baiq Fitri)

LOMBOK – Lombok selama ini dikenal luas dengan keindahan Gunung Rinjani, yang menjadi primadona para pendaki dari berbagai penjuru. Namun, tak banyak yang tahu bahwa kawasan Sembalun juga menyimpan destinasi alternatif yang tak kalah menarik: wisata tektok ke bukit-bukit eksotis dengan panorama alam yang memukau. Salah satunya adalah Bukit Bao Daya, yang kini menjadi tren baru di kalangan pecinta alam.

Berada di ketinggian 1.600 meter di atas permukaan laut (mdpl), Bukit Bao Daya menjadi puncak ke-7 dalam jalur pendakian Sembalun, menggantikan posisi Bukit Bao Ritip. Perjalanan menuju puncak ini dapat dilakukan secara tektok, istilah pendakian pulang-pergi dalam satu hari tanpa perlu menginap seperti saat mendaki Gunung Rinjani.

Foto: Trek menuju bukit Bao Daya (Dok. Baiq Fitri)

“Kalau naik Rinjani harus nginap dan perlu persiapan panjang, tapi kalau ke bukit seperti Bao Daya cukup satu hari saja. Paginya naik, sore sudah bisa pulang,” ujar Baiq Fitri (18), seorang remaja yang baru saja lulus SMA.

Fitri mengaku sedang menunggu masuk kuliah dan mengisi waktunya dengan menjelajahi bukit-bukit di sekitar Sembalun. Menurutnya, selain murah dan mudah diakses, pendakian tektok juga menyegarkan pikiran dan menjadi pilihan banyak remaja di daerah tersebut.

Keindahan Bukit Bao Daya tidak hanya terletak pada puncaknya yang terbuka dengan panorama Sembalun yang hijau, tetapi juga dari pengalaman sosial dan kesegaran mental yang didapat para pendaki. Fenomena ini juga menjadi bukti bahwa wisata lokal terus berkembang mengikuti kebutuhan masyarakat, terutama generasi muda yang menginginkan pengalaman singkat namun berkesan.

Dengan popularitas yang terus meningkat, masyarakat berharap agar destinasi ini tetap dijaga kelestariannya serta didukung dengan infrastruktur pendukung yang sederhana, seperti jalur yang aman dan fasilitas kebersihan. Kini, wisata di Sembalun tak lagi hanya soal menaklukkan puncak Rinjani, tapi juga menikmati keindahan alam dari bukit-bukitnya cukup dalam sehari, namun tetap membekas di hati. (*)

 

Editor     : Nanabq

Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Kemenpar Gelar SEABEF dan WITF 2025, Dorong Kolaborasi dan Keberlanjutan Industri MICE Nasional

7 Oktober 2025 - 14:01 WITA

Kemenpar Publikasikan Kajian Penguatan Implementasi Pariwisata Hijau di Indonesia

7 Oktober 2025 - 13:56 WITA

Wujudkan Visi Misi Kemenpar, Menteri Pariwisata Lantik 610 PPPK dan 12 Pejabat Fungsional

3 Oktober 2025 - 14:56 WITA

DPR RI Setujui RUU Kepariwisataan Jadi Undang-Undang

3 Oktober 2025 - 14:49 WITA

Pertamina EP Tanjung Field Gelar Edukasi Stunting dan Demo Masak Bergizi di Tabalong

30 September 2025 - 13:38 WITA

Trending di DAERAH