Menu

Mode Gelap
Basuki Hadimuljono dan Jess Dutton Bahas Kolaborasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Ibu Kota Nusantara PUPR PPU Terkendala Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Dekat IKN Jaga Kelestarian Lingkungan Lewat Penanaman Pohon di KIPP IKN Delegasi Sabah Kunjungi Ibu Kota Nusantara, Eksplorasi Potensi Investasi dan Kerja Sama Otorita IKN Terima Kunjungan Delegasi Pengusaha Rusia, Bahas Peluang Kerja Sama Pembangunan IKN PPU Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan, Dorong Peningkatan Kapasitas

NASIONAL

Anggota DPR Soroti Praktik PSK-Sabung Ayam di IKN, Basuki: Itu Sudah Tidak Ada

badge-check


					Foto: Kepala OIKN Basuki Hadimuljono (Dok. Humas OIKN) Perbesar

Foto: Kepala OIKN Basuki Hadimuljono (Dok. Humas OIKN)

NASIONAL — Anggota Komisi II DPR RI Muhammad Khozin menyoroti isu praktik maksiat yang diduga masih terjadi di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN). Hal ini ia sampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi II DPR RI dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Otorita IKN (OIKN) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/7).

Dalam pernyataannya, Khozin meminta adanya regulasi tambahan yang memungkinkan pengawasan tidak hanya dilakukan pada siang hari, namun juga malam hari. Ia menegaskan pentingnya perlindungan hukum atas aktivitas pengawasan tersebut demi menjaga moralitas dan ketertiban di pusat pemerintahan yang baru.

“Semacam diskresi tambahan, Pak Bas. Biar tidak hanya monitoring ketika siang, tapi malam juga punya aktivitas yang dilindungi oleh aturan seperti ini. Tidak bercanda, Pak. Ini serius,” ujarnya dalam rapat.

Khozin juga mengungkap kekhawatirannya terhadap potensi meningkatnya praktik-praktik maksiat, termasuk prostitusi dan perjudian seperti sabung ayam, di kawasan IKN. Ia menyebut hal ini bisa berdampak pada ketenangan keluarga para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tinggal di sana.

“Saya yakin itu istri-istri ASN yang ada di sana pasti pada enggak tenang semua itu, Pak. Jangan-jangan enggak pulang-pulang bukan karena kerjaan, tapi kecantol di sana,” tambahnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala OIKN Basuki Hadimuljono menjelaskan bahwa isu tersebut merupakan informasi lama yang kini sudah tidak relevan. Ia memastikan bahwa pihaknya, bersama aparat penegak hukum (APH), telah mengambil tindakan tegas sejak Ramadan lalu.

“Mohon maaf, Pak. Informasi itu sudah di-recycle. Sekarang insyaallah sudah tidak ada. Sejak Ramadan kemarin kami sudah merobohkan delapan warung remang-remang,” jelas Basuki.

Meski demikian, Basuki mengapresiasi perhatian DPR terhadap situasi di IKN dan menegaskan bahwa pengawasan tetap dilakukan secara berkelanjutan demi menciptakan lingkungan yang aman dan tertib.

Polemik ini menjadi sorotan publik karena IKN diharapkan menjadi simbol kemajuan dan ketertiban Indonesia ke depan. Pemerintah pun terus menekankan pentingnya pembangunan tidak hanya dari sisi infrastruktur, tetapi juga dari aspek sosial dan moral masyarakat di wilayah tersebut. (*)

Editor        : Nanabq

Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Prabowo Terima Penghargaan Tertinggi Yordania di Istana Merdeka

15 November 2025 - 14:35 WITA

Pemerintah Tegaskan Pentingnya Akurasi DTSEN sebagai Fondasi Kebijakan Nasional

15 November 2025 - 14:32 WITA

Indonesia Perkuat Promosi Wisata di Malaysia dan Singapura Lewat Business Matching Johor Bahru 2025

15 November 2025 - 07:05 WITA

Festival Kopi Liberika Pertama di Indonesia Berlangsung di IKN, Raih Rekor MURI

15 November 2025 - 06:48 WITA

Pertamina Hulu Indonesia Raih 4 Penghargaan SKK Migas Security Award 2025, Bukti Komitmen Keamanan dan Ketahanan Energi Nasional

13 November 2025 - 15:34 WITA

Trending di NASIONAL