SAMARINDA – Ketimpangan pembangunan antar wilayah di Kalimantan Timur (Kaltim) kembali menjadi sorotan.
IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Kaltim mengalami peningkatan pada tahun 2024. IPM Kaltim mencapai angka 78,79, meningkat 0,59 poin atau 0,75 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kenaikan ini terjadi di semua dimensi IPM, yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, serta standar hidup layak.
Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim, dr Andi Satya Adi Saputra, menekankan bahwa meski IPM provinsi ini secara keseluruhan menunjukkan tren positif, kesenjangan antara daerah maju dan tertinggal masih menganga lebar.
Menurut Andi, kota-kota seperti Samarinda, Balikpapan, dan Bontang terus melaju dengan akses pendidikan dan fasilitas publik yang memadai.
Sebaliknya, wilayah seperti Mahakam Ulu dan Kutai Barat masih tertinggal dari berbagai aspek dasar pembangunan.
“Naiknya IPM secara statistik itu belum menggambarkan realitas di lapangan. Masih banyak saudara kita di wilayah terluar yang tertinggal dalam layanan pendidikan dan kesehatan,” ujarnya pada Kamis (10/7/2025).
Andi menilai, tanpa langkah terstruktur dan fokus dari pemerintah daerah, ketimpangan ini bisa menjadi batu sandungan dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang merata dan adil.
Ia menyerukan agar Pemprov Kaltim lebih agresif dalam memperluas program-program afirmatif seperti beasiswa, pelatihan vokasi, serta percepatan pembangunan infrastruktur dasar, khususnya di daerah perbatasan dan pedalaman.
“Jalan, sekolah, puskesmas itu kebutuhan pokok yang belum semua daerah kita rasakan secara merata. Ini harus jadi agenda prioritas,” tegas politisi muda tersebut.
Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa kesenjangan IPM bukan hanya soal angka statistik, melainkan berdampak langsung pada ketimpangan kesempatan dan kualitas hidup masyarakat.
“Kalau terus dibiarkan, jurang perbedaan akan semakin lebar. Kita ingin Kaltim yang maju bersama, bukan sebagian,” tambahnya.
Sebagai wakil rakyat, Andi menegaskan komitmennya untuk terus mengawal kebijakan yang berpihak pada pemerataan pembangunan.
Dirinya mendorong agar perhatian tidak hanya tersedot ke kota-kota besar, tapi juga diarahkan ke wilayah yang selama ini kurang tersentuh pembangunan.
“Fondasi masa depan Kaltim ada pada keadilan pembangunan. DPRD akan terus mendorong agar hal ini tak sekadar wacana, tapi menjadi aksi nyata,” tutupnya. (ADV/CB/QLA)
Penulis : QLA
Editor : Nanabq
Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!







