Menu

Mode Gelap
Basuki Hadimuljono dan Jess Dutton Bahas Kolaborasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Ibu Kota Nusantara PUPR PPU Terkendala Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Dekat IKN Jaga Kelestarian Lingkungan Lewat Penanaman Pohon di KIPP IKN Delegasi Sabah Kunjungi Ibu Kota Nusantara, Eksplorasi Potensi Investasi dan Kerja Sama Otorita IKN Terima Kunjungan Delegasi Pengusaha Rusia, Bahas Peluang Kerja Sama Pembangunan IKN PPU Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan, Dorong Peningkatan Kapasitas

Advertorial DPRD Kaltim

22 Persen Warga Samarinda Belum Nikmati Air Bersih, DPRD Kaltim Turun Tangan

badge-check


					Foto: Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Andi Muhammad Afif Rayhan Harun. (Dok. CB/QLA) Perbesar

Foto: Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Andi Muhammad Afif Rayhan Harun. (Dok. CB/QLA)

SAMARINDA – Isu krusial seputar ketersediaan air bersih kembali mencuat di tengah masyarakat Kota Samarinda.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Andi Muhammad Afif Rayhan Harun, menyatakan bahwa persoalan ini masih menjadi keluhan utama warga yang ia temui dalam agenda resesnya.

Masalah air bersih di Samarinda masih menjadi keluhan utama masyarakat. Beberapa faktor penyebabnya meliputi keterbatasan infrastruktur.

Seperti jaringan pipa yang belum menjangkau seluruh wilayah, serta kapasitas produksi air yang belum memenuhi kebutuhan, terutama saat musim kemarau.

Selain itu, kualitas air yang belum merata dan masalah pelayanan PDAM juga menjadi sorotan.

“Dimanapun saya turun ke lapangan, masalah air bersih selalu menjadi pembicaraan utama. Ini membuktikan bahwa persoalan ini sangat mendesak dan belum terselesaikan secara menyeluruh,” kata Afif pada awak media, Jumat (11/7/2025).

Meski mengakui adanya kemajuan dari sisi pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Afif mengimbau warga untuk tetap memberi kesempatan kepada pihak terkait menyelesaikan perbaikan layanan yang sedang berlangsung.

“Harus kita akui, dibanding sebelumnya, ada peningkatan. Kita harus bersikap adil dan melihat data yang ada,” ucap politisi muda tersebut.

Dari data yang disampaikan Wali Kota Samarinda, sekitar 78 persen penduduk kini sudah bisa menikmati akses air bersih.

Namun, sisanya sekitar 22 persen masih belum mendapatkan pelayanan optimal. Untuk mencapai 100 persen cakupan, dibutuhkan dana yang sangat besar.

“Estimasi kebutuhan anggaran mencapai Rp 2 triliun. Ini bukan angka kecil, dan tentu tidak bisa hanya dibebankan pada APBD kota. Dibutuhkan sinergi dengan Pemprov dan pemerintah pusat,” lanjutnya.

Afif juga mendorong penguatan koordinasi antara DPRD, pemerintah daerah, dan PDAM, agar distribusi air bersih bisa merata dan berkelanjutan.

Menurutnya, air bersih adalah hak dasar yang tidak bisa ditawar.

“Negara wajib hadir dalam pemenuhan kebutuhan mendasar rakyat. Air bersih bukan barang mewah, itu kebutuhan pokok,” tegasnya.

Ia berjanji akan terus mengawal isu ini melalui jalur legislatif dan memperjuangkan kebijakan yang mendukung pemerataan akses air bersih di Samarinda. (ADV/CB/QLA)

Penulis : QLA
Editora : Nanabq

Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!

 

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

H Baba Dorong Generasi Muda Kaltim Seimbangkan Karier Digital dan Pendidikan

20 Agustus 2025 - 00:31 WITA

DPRD Kaltim Minta BPJS dan Pemda Benahi Layanan JKN, Akibat Cakupan UHC Menurun

15 Agustus 2025 - 21:34 WITA

Agusriansyah Ridwan Dorong Generasi Muda Kaltim Meneladani Nilai Luhur Pemuda Pendahulu

15 Agustus 2025 - 00:18 WITA

Wakil Ketua DPRD Kaltim Tegaskan Pentingnya Kolaborasi Tangani Narkoba demi Pembangunan SDM

14 Agustus 2025 - 16:19 WITA

Damayanti: Jangan Biarkan Anak Muda Terkubur dalam Gawai

13 Agustus 2025 - 16:52 WITA

Trending di Advertorial DPRD Kaltim