PENAJAM – Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) yang telah diresmikan membuka babak baru dalam dunia pendidikan tinggi di Penajam Paser Utara (PPU) dengan diresmikannya gedung dan aula baru mereka. Acara peresmian yang berlangsung khidmat ini ditandai dengan pemotongan pita simbolis oleh sejumlah tokoh penting. Termasuk Sekretaris Daerah PPU, Tohar; Uskup Samarinda, Mgr. Yustinus Harjosusanto; Rektor UNPAR, Prof. Ir. Tri Basuki Joewono; serta Ketua Yayasan Widya Bhakti, Suster Korina Ngoe.
Peresmian ini menjadi tonggak sejarah bagi UNPAR dalam memperluas jangkauan pendidikan berkualitasnya hingga ke wilayah Kalimantan Timur, khususnya di PPU yang merupakan bagian dari calon Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Kehadiran kampus UNPAR diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia di daerah tersebut, sejalan dengan visi pembangunan IKN. Gedung dan aula baru ini dirancang untuk mendukung kegiatan perkuliahan dan berbagai aktivitas akademik lainnya, menyediakan fasilitas yang memadai bagi mahasiswa dan dosen.
Usai peresmian, pihak UNPAR segera melangkah maju dengan mengajukan permohonan rekomendasi kepada Bupati PPU, Mudyat Noor. Permohonan ini berkaitan dengan rencana pembukaan program studi (prodi) baru yang akan segera dihadirkan di kampus tersebut. Langkah strategis ini menunjukkan komitmen UNPAR untuk terus mengembangkan pilihan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan pasar kerja di PPU dan sekitarnya.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabupaten PPU, Nicko Herlambang, menjelaskan secara rinci mengenai rencana tersebut.
“Jadi Prodi itu akan dibuat di UNPAR yang terletak di seberang kantor Bupati, lokasi strategis kampus yang memudahkan akses bagi masyarakat PPU. Lokasi ini juga diharapkan dapat mempererat sinergi antara lingkungan akademik dan pemerintahan daerah,” ujar Nicko pada Kamis (10/7/2025).
Selain permohonan pembukaan prodi baru, UNPAR juga mengajukan permintaan dukungan dari Pemerintah Daerah (Pemda) terkait aksesibilitas jalan menuju kampus. Akses jalan yang memadai merupakan faktor krusial untuk menunjang kelancaran aktivitas akademik dan mobilitas mahasiswa serta staf pengajar, mengingat UNPAR berencana untuk membuka kelas-kelas baru selanjutnya.
Menanggapi permintaan tersebut, Nicko Herlambang menambahkan bahwa saat ini aksesibilitas jalan masih dalam tahap perencanaan. Pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) PPU telah diarahkan untuk membantu memfasilitasi dan menyediakan akses jalan yang layak.
“Dukungan dari Pemda ini menjadi indikator positif bagi pengembangan kampus UNPAR di PPU, menunjukkan kolaborasi erat antara institusi pendidikan dan pemerintah daerah,” ungkap Nicko.
Rencana pembukaan prodi baru dan pembangunan akses jalan ini menandakan ambisi UNPAR untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan pendidikan di PPU. Dengan fasilitas yang semakin lengkap dan dukungan penuh dari Pemda, UNPAR diharapkan dapat menjadi pusat pendidikan unggulan yang menghasilkan lulusan-lulusan berkualitas, siap bersaing dalam menghadapi tantangan masa depan. (ADV/CB/AJI)
Reporter : Aji Yudha
Editor: Redaksi CB Media
Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!

 
		 
				
 
			 
                 
                 
                 
                




 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
