PENAJAM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mengeluarkan peringatan serius bagi seluruh pengguna transportasi laut dan nelayan. Potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan berlangsung hingga Oktober 2025 menuntut peningkatan drastis standar keselamatan pelayaran.
Kepala BPBD PPU, Muhammad Sukadi Kuncoro, menegaskan bahwa ketersediaan dan penggunaan jaket pelampung (life jacket) adalah wajib bagi siapa saja yang beraktivitas di laut, baik pengguna jasa penyeberangan maupun nelayan.
“Kami tekankan pentingnya protokol keselamatan, terutama penggunaan pelampung. Kalau tidak ada itu, risiko keselamatan sangat tinggi jika terjadi insiden di laut,” ujarnya pada Kamis (24/7/2025).
Kondisi cuaca saat ini, yang dipengaruhi oleh angin selatan, menjadi perhatian utama. Angin ini berpotensi memicu gelombang tinggi dan arus kuat, khususnya di wilayah laut lepas. Masyarakat diimbau untuk sangat mewaspadai kondisi ini demi keamanan pelayaran.
Selain imbauan langsung kepada nelayan dan pengguna jasa laut, BPBD PPU juga mengajak masyarakat untuk aktif mengakses informasi prakiraan cuaca melalui situs resmi atau aplikasi digital milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
“Kita harus rutin memantau informasi BMKG, risiko pelayaran di laut bisa ditekan. Jangan sampai karena kurang informasi, nanti masyarakat jadi menghadapi bahaya,” jelasnya.
Sinergi antara BPBD, operator kapal penyeberangan, kelompok nelayan, dan masyarakat pesisir menjadi kunci dalam upaya pencegahan kecelakaan laut selama periode cuaca ekstrem ini.
“Ini bukan hanya sebagai tugas BPBD, tapi juga tanggung jawab bersama. Kami minta semua pihak meningkatkan kesiapsiagaan,” tambahnya.
Angin selatan yang kini berlangsung dinilai sebagai salah satu penyebab utama gelombang tinggi di perairan selatan Kalimantan Timur, termasuk di wilayah yang dikenal sebagai Benuo Taka. BPBD PPU menekankan pentingnya sistem peringatan dini dan kesadaran diri yang harus berjalan beriringan untuk menghindari korban jiwa dan kerugian material.
BPBD juga menegaskan komitmennya untuk terus berkoordinasi dengan pihak terkait. Hal ini dilakukan untuk memastikan langkah pengamanan laut berjalan optimal, termasuk ketersediaan alat keselamatan standar di setiap armada penyeberangan. Dengan begitu, diharapkan aktivitas di laut dapat tetap berlangsung dengan aman meskipun di tengah tantangan cuaca ekstrem. (ADV/CB/AJI)
Reporter : Aji Yudha
Editor : Nanabq
Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!







