PENAJAM — Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) tengah menghadapi situasi genting. Data kepolisian mengungkap tren mengerikan, mayoritas pelaku penyalahgunaan dan peredaran narkoba adalah usia produktif, 20 hingga 40 tahun.
Mirisnya, banyak dari mereka adalah warga lokal, menunjukkan narkoba telah merajalela bahkan di jantung wilayah yang berdekatan dengan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Wakil Bupati PPU, Abdul Waris Muin, tak tinggal diam. Dengan nada prihatin namun tegas, ia menyerukan perang total terhadap narkoba, khususnya menyasar Generasi Z.
“Generasi Z adalah penerus bangsa dan harapan daerah. Mereka harus dijaga dari pengaruh narkoba. Bahaya narkoba bukan hanya soal kriminalitas, tapi soal hilangnya masa depan,” tegasnya pada Senin (28/7/2025).
Fakta bahwa sebagian besar tersangka adalah warga lokal dan berusia produktif menjadi alarm serius. Ini membuktikan bahwa narkoba tak lagi sekadar ancaman laten, melainkan telah nyata merusak sendi-sendi pembangunan daerah, bahkan menyusup ke wilayah strategis seperti IKN. Dampaknya bukan hanya pada individu, tetapi juga pada potensi pengembangan daerah secara keseluruhan.
“Peran keluarga dan lingkungan kunci utama, oleh karena itu pentingnya peran orang tua, pendidik, dan tokoh masyarakat dalam membentengi anak muda dari pengaruh negatif lingkungan dan pergaulan bebas yang mengarah pada narkoba. Pencegahan harus dimulai dari keluarga dan sekolah,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten PPU sendiri berkomitmen untuk menyediakan ruang-ruang kreatif dan kegiatan positif bagi generasi muda. Ini adalah upaya konkret untuk mengalihkan perhatian mereka dari godaan narkoba dan menyalurkan energi mereka ke hal-hal yang membangun.
Kolaborasi Lintas Sektoral dan Rehabilitasi
Tak berhenti di situ, Pemerintah Kabupaten PPU juga mendorong pendekatan kolaboratif lintas instansi, termasuk tokoh agama, untuk membangun gerakan sadar bahaya narkoba di kalangan pelajar dan mahasiswa. Ini menunjukkan bahwa upaya penanggulangan narkoba bukan hanya tanggung jawab satu pihak, melainkan memerlukan sinergi dari seluruh elemen masyarakat.
Wakil Bupati juga meminta aparat penegak hukum untuk tidak hanya menindak tegas, tetapi juga memberikan kesempatan rehabilitasi bagi pengguna pemula.
“Anak muda jangan hanya disalahkan, tapi juga diselamatkan. Kita semua punya tanggung jawab melindungi mereka,” ujarnya.
Mengakhiri pernyataannya, Abdul Waris Muin mengajak seluruh generasi muda di PPU untuk menjadi pelopor gerakan anti-narkoba. Ia menyerukan agar mereka tidak ragu melapor jika melihat penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekitar.
“Generasi muda PPU harus bangga jadi pelopor perubahan. Jangan pernah dekati narkoba, karena sekali mencoba bisa habis masa depan,” pungkasnya. (ADV/CB/AJI)
Reporter : Aji Yudha
Editor : Nanabq
Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!







