PENAJAM — Menindaklanjuti permasalahan guru honorer terkait tidak adanya kejelasan persoalan tenaga honorer R3 dan R4, hal ini menjadi pemicu terjadinya demonstrasi yang dilaksanakan oleh Persatuan Guru Honorer Penajam Paser Utara (PPU).
Baru-baru ini, ratusan guru honorer mendatangi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU, yang kemudian dilanjutkan dengan mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) untuk meminta kejelasan yang pasti.
Wakil Bupati (Wabup) PPU, Abdul Waris Muin, menjelaskan bahwa sudah beberapa kali guru honorer tersebut mendatangi Pemkab dan DPRD. Sekretaris Daerah (Sekda) PPU, Tohar, juga telah menjelaskan situasi yang ada.
“Tetapi dengan kalian melakukan demo menuntut hak-hak, itu memang hak kalian semua. Tapi apakah kalian tidak sabar menunggu ini? Kami dari pemerintah juga tidak ingin melihat honorer-honorer yang sudah 10 sampai 15 tahun tidak diterima. Tapi adakah solusi dengan kalian melakukan demo seperti ini?” tegasnya pada Senin (11/8/2025).
Hal ini justru memperlihatkan bahwa Pemkab PPU seakan tidak bisa menyelesaikan permasalahan dan tidak memberikan solusi, padahal segala sesuatu yang dikerjakan bersifat transparan.
Untuk itu, Wabup PPU meminta agar tidak ada lagi demo, sehingga permasalahan ini bisa secepatnya diselesaikan tanpa munculnya permasalahan lain.
“Kalau masih ada demo lagi, saya akan membuat perhitungan kepada Bupati PPU. Tuntutan apa lagi yang saudara inginkan, padahal sudah dijelaskan ada 1.194 yang tersisa,” tambahnya.
Oleh karena itu, ia meminta para guru honorer untuk percaya kepada Pemkab PPU dalam menyelesaikan permasalahan ini secepatnya.
“Tapi apakah saudara yakin kalau legalitas ijazah cuma SMA mau diangkat separuh waktu? Yang ada tidak sesuai dengan regulasi,” pungkasnya. (ADV/CB/AJI)
Reporter : Aji Yudha
Editor : Nanabq
Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!