Menu

Mode Gelap
Basuki Hadimuljono dan Jess Dutton Bahas Kolaborasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Ibu Kota Nusantara PUPR PPU Terkendala Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Dekat IKN Jaga Kelestarian Lingkungan Lewat Penanaman Pohon di KIPP IKN Delegasi Sabah Kunjungi Ibu Kota Nusantara, Eksplorasi Potensi Investasi dan Kerja Sama Otorita IKN Terima Kunjungan Delegasi Pengusaha Rusia, Bahas Peluang Kerja Sama Pembangunan IKN PPU Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan, Dorong Peningkatan Kapasitas

Advertorial DPRD Kaltim

Agusriansyah Ridwan DPRD Kaltim Kritik Pendidikan yang Terlalu Mengikuti Sistem Asing

badge-check


					Foto: Anggota DPRD Kaltim, Agusriansyah Ridwan (Dok. Istimewa) Perbesar

Foto: Anggota DPRD Kaltim, Agusriansyah Ridwan (Dok. Istimewa)

SAMARINDA– Anggota DPRD Kalimantan Timur, Agusriansyah Ridwan, menyampaikan kekhawatirannya terhadap arah kebijakan pendidikan nasional yang dianggap terlalu terpengaruh oleh sistem pendidikan asing, khususnya dari negara-negara Barat.

Menurutnya, pendekatan saat ini belum sepenuhnya mencerminkan karakter dan identitas bangsa Indonesia.

“Pendidikan kita terlalu banyak meniru pola asing yang belum tentu cocok dengan kondisi sosial dan budaya kita. Kita punya sejarah panjang dan kearifan lokal yang harus menjadi fondasi kurikulum,” ujar Agusriansyah.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menegaskan bahwa kurikulum harus disusun berdasarkan kebutuhan dan kekhasan bangsa sendiri, bukan hanya mengikuti tren global tanpa adaptasi yang bijak.

“Pendidikan harus memperkuat jati diri bangsa, bukan mengaburkan. Kalau tidak berpijak pada nilai lokal, peserta didik akan merasa terasing di negeri sendiri. Pendidikan harus membumi, bukan mengawang-awang ikut arus globalisasi,” tuturnya.

Ia menyerukan perombakan kurikulum agar lebih relevan dengan tantangan zaman dan kondisi Indonesia. Pendidikan tidak hanya soal kemampuan akademik, tetapi juga pembentukan karakter dan penanaman nilai moral.

Selain pendidikan, Agusriansyah juga menyoroti minimnya keterlibatan generasi muda dalam politik dan pengambilan kebijakan publik.

“Anak muda tidak boleh diam. Mereka harus jadi bagian perubahan. Tanpa partisipasi mereka, kebijakan publik kehilangan daya dorong progresif,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya peningkatan literasi digital di kalangan generasi muda, disertai kemampuan memilah informasi dan menjunjung etika dalam interaksi di dunia maya.

“Pintar itu penting, tapi tidak cukup. Yang utama adalah membentuk pribadi beretika dan bermoral. Pendidikan harus menciptakan manusia yang cerdas sekaligus berintegritas,” katanya.

Terakhir, Agusriansyah berharap generasi muda Indonesia menjadi agen perubahan yang tetap berpegang pada nilai luhur bangsa, terutama dalam menghadapi arus globalisasi dan tantangan era digital. (ADV/CB/NN)

 

 

Editor : Nanabq

Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

H Baba Dorong Generasi Muda Kaltim Seimbangkan Karier Digital dan Pendidikan

20 Agustus 2025 - 00:31 WITA

DPRD Kaltim Minta BPJS dan Pemda Benahi Layanan JKN, Akibat Cakupan UHC Menurun

15 Agustus 2025 - 21:34 WITA

Agusriansyah Ridwan Dorong Generasi Muda Kaltim Meneladani Nilai Luhur Pemuda Pendahulu

15 Agustus 2025 - 00:18 WITA

Wakil Ketua DPRD Kaltim Tegaskan Pentingnya Kolaborasi Tangani Narkoba demi Pembangunan SDM

14 Agustus 2025 - 16:19 WITA

Damayanti: Jangan Biarkan Anak Muda Terkubur dalam Gawai

13 Agustus 2025 - 16:52 WITA

Trending di Advertorial DPRD Kaltim