SAMARINDA — Kalimantan Timur menghadapi ancaman penurunan cakupan Jaminan Kesehatan Nasional menuju Universal Health Coverage (UHC). Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim, Darlis Pattalongi, mengingatkan penurunan jumlah peserta aktif bisa berdampak langsung pada dukungan anggaran pusat.
“Kalau jumlah peserta turun, General Purpose Narrative dari pusat bisa dihentikan. Itu akan membebani APBD,” kata Darlis dalam forum komunikasi bersama BPJS Kesehatan Wilayah VII di Kantor Gubernur Kaltim.
Ia menyoroti tiga daerah yang stagnan dalam keaktifan peserta, yakni Samarinda, Balikpapan, dan Berau. Kondisi ini, menurutnya, bisa menurunkan angka UHC provinsi secara keseluruhan.
Darlis juga menyinggung keluhan masyarakat soal keterbatasan obat, ketersediaan kamar, dan layanan puskesmas yang tidak beroperasi penuh.
“Banyak pasien terpaksa ke IGD karena puskesmas tutup di malam atau hari libur. Ini harus dievaluasi,” ujarnya.
Politikus PAN itu mendesak adanya strategi bersama antara pemda, rumah sakit, dan BPJS agar pembiayaan dan layanan kesehatan lebih adaptif.
“Kalau tidak ditangani serius, rumah sakit akan kewalahan sementara anggaran makin terbatas,” ucapnya. (ADV/CB/QLA)
Penulis : QLA
Editor : Nanabq
Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!