Menu

Mode Gelap
Basuki Hadimuljono dan Jess Dutton Bahas Kolaborasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Ibu Kota Nusantara PUPR PPU Terkendala Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Dekat IKN Jaga Kelestarian Lingkungan Lewat Penanaman Pohon di KIPP IKN Delegasi Sabah Kunjungi Ibu Kota Nusantara, Eksplorasi Potensi Investasi dan Kerja Sama Otorita IKN Terima Kunjungan Delegasi Pengusaha Rusia, Bahas Peluang Kerja Sama Pembangunan IKN PPU Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan, Dorong Peningkatan Kapasitas

ADVERTORIAL KOMINFO PPU

Pimpin Rakor, Bupati PPU Ajak SKPD Aktif Cari Sumber Dana Pembangunan di Luar APBD

badge-check


					Foto: Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Mudyat Noor (Dok. Humas PPU) Perbesar

Foto: Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Mudyat Noor (Dok. Humas PPU)

PENAJAM – Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Mudyat Noor, memimpin jalannya Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Strategis Daerah, di Aula lantai III Kantor Bupati PPU, Selasa (12/8/2025).

Rakor ini turut dihadiri Wakil Bupati PPU Abdul Waris Muin, Sekretaris Daerah (Sekda) PPU Tohar, para asisten, serta seluruh perwakilan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), camat, lurah, dan kepala desa di lingkup Kabupaten PPU.

Dalam arahannya, Mudyat Noor mengingatkan seluruh SKPD agar tidak hanya bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk membiayai program pembangunan. Menurutnya, tantangan ke depan semakin berat, apalagi sebagian besar anggaran daerah masih bertumpu pada pemerintah pusat.

Mudyat juga mengungkapkan adanya informasi bahwa tahun depan pemerintah pusat akan memangkas dana transfer ke daerah secara nasional sebesar Rp100 triliun.

Pemangkasan tersebut, menurutnya, akan berdampak pada seluruh kabupaten/kota di Indonesia, dengan potensi pengurangan pendapatan daerah rata-rata sebesar Rp150–200 miliar per daerah.

“Ini tantangan besar bagi kita. Jangan sampai karena anggaran terbatas, kita tidak berinovasi atau berkreasi. SKPD harus menyusun program sesuai kebutuhan masyarakat, tanpa melihat dulu besar kecilnya anggaran. Nanti kita cari sumber pendanaan, apakah dari APBN, provinsi, atau pihak ketiga,” tegasnya.

Bupati mencontohkan, meskipun APBD PPU hanya sekitar Rp2,7 triliun, pembangunan yang terlihat di daerah bisa saja bernilai setara Rp5–10 triliun per tahun jika SKPD aktif menjalin kerja sama lintas instansi.

“Di setiap kementerian ada program yang bisa dibawa ke daerah. Kita mungkin hanya menerima manfaat, tapi yang penting masyarakat menikmatinya,” ujarnya.

Ia menyebut beberapa contoh program yang bisa dimanfaatkan dari kementerian, seperti bantuan pembangunan sekolah, pengadaan buku, pengadaan laptop untuk digitalisasi pendidikan, hingga perekrutan relawan guru dari pensiunan guru. Semua itu, kata Mudyat, bisa membantu mengurangi beban APBD sekaligus mempercepat pemerataan pelayanan dasar.

“Kalau SKPD kita aktif, anggaran yang kelihatan kecil bisa menghasilkan pembangunan besar. Jangan hanya perjalanan dinas untuk hadir di acara, tapi pulang tidak bawa hasil. Harus ada manfaatnya,” katanya.

Selain kementerian, Mudyat juga mendorong SKPD menjalin hubungan erat dengan dinas terkait di tingkat provinsi. Menurutnya, banyak program provinsi yang bisa dilaksanakan di PPU jika komunikasi dan koordinasi terjalin dengan baik. Ia menegaskan bahwa provinsi tidak akan tahu kebutuhan daerah jika SKPD tidak aktif mengusulkan.

Bupati juga mengingatkan pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk melibatkan organisasi masyarakat seperti PKK dalam berbagai program.

“Anggaran PKK terbatas, tapi SDM-nya ada. Mereka bisa dilibatkan tanpa harus mengeluarkan anggaran besar lagi dari dinas,” jelasnya.

Dengan posisi PPU yang strategis dan dekat dengan Balikpapan maupun Samarinda, Mudyat yakin koordinasi dengan provinsi dan pusat seharusnya lebih mudah dilakukan.

“Yang kita ambil adalah manfaat untuk masyarakat. Kalau kita bisa menarik bantuan dari kementerian hingga ratusan miliar, itu sudah sangat membantu pembangunan daerah,” tandasnya.

Bupati menutup sambutannya dengan pesan agar pasca peringatan HUT RI ke-80, seluruh SKPD mulai mengkolaborasikan kegiatan dengan kementerian dan provinsi, memanfaatkan setiap peluang bantuan, dan mendata semua kebutuhan prioritas masyarakat, terutama pelayanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. (CB/Rilis)

Sumber  : Humas PPU

Editor     : Nanabq

Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Wakil Bupati Abdul Waris Mu’in Kukuhkan Paskibraka PPU 2025 dan Sampaikan Pesan Bupati Menjelang HUT RI ke-80

16 Agustus 2025 - 12:45 WITA

Tersangka Kasus Korupsi Pengelolaan Hotel Penajam Suite Ditahan

16 Agustus 2025 - 11:16 WITA

PPU Bangun IPA Baru di Waru, Target 500 KK Terdampak

16 Agustus 2025 - 11:10 WITA

Dari Hobi Jadi Cuan, Fotografer Street Penajam Raup Ratusan Ribu Sehari

15 Agustus 2025 - 19:13 WITA

BPBD PPU Dorong Pembangunan Gudang Logistik Bencana untuk Tekan Biaya Sewa

15 Agustus 2025 - 17:14 WITA

Trending di ADVERTORIAL KOMINFO PPU