KALTARA – PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) melalui anak perusahaannya di Zona 10, yaitu PT Pertamina EP (PEP) Tarakan, berhasil menemukan aliran gas dari pengeboran eksplorasi Sumur Sembakung Deep (SBKD)-001 yang terletak di Area Sembakung, sekitar 56 km sebelah utara Kota Tarakan, Kalimantan Utara. Penemuan ini menjadi tonggak penting dalam membuka potensi eksplorasi lapisan dalam di sekitar lapangan migas eksisting di wilayah Kalimantan.
Pengeboran Sumur SBKD-001 dimulai pada pertengahan Maret 2025 menggunakan Rig 43-3 milik PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI). Pengeboran tersebut berhasil menembus kedalaman lebih dari 2.100 meter pada awal Juni 2025 dan mencapai formasi Meliat dan Naintupo Sandstone, yang menjadi target utama eksplorasi.
Sebelumnya, PEP Tarakan juga berhasil menemukan minyak di Lapisan Tabul, yang selama ini telah dikembangkan. Keberhasilan ini menunjukkan kuatnya sinergi antarperusahaan dalam lingkungan Subholding Upstream Pertamina.
Pada awal Agustus 2025, perusahaan melaksanakan uji kandung lapisan (UKL). Salah satu lapisan batupasir dari formasi Meliat berhasil menghasilkan gas dan kondensat berkualitas tinggi, dengan rata-rata produksi mencapai 9 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Direktur Eksplorasi PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Muharram Jaya Panguriseng, menyampaikan bahwa sumur SBKD-001 berada di area strategis, tepatnya di wilayah perbatasan Indonesia–Malaysia. Ia menegaskan bahwa penemuan ini memperkuat kedaulatan energi nasional dan berkontribusi besar bagi kesejahteraan rakyat.
“Setiap pekerja di Sumur SBKD-001 adalah pejuang energi, ujung tombak penyediaan energi nasional dengan kontribusi besar kepada negara,” ujarnya saat melakukan kunjungan lapangan (Management Walk Through/MWT) pada 6 Agustus 2025.
Muharram juga menekankan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sebagai prioritas utama.
VP Eksplorasi PHI Regional 3 Kalimantan, Sri Hartanto, menjelaskan bahwa SBKD-001 merupakan bagian dari strategi eksplorasi lapisan dalam (deep layer) di area brownfield (Lapangan Sembakung), yang sebelumnya hanya dikembangkan di zona dangkal.
“Pematangan struktur, persiapan lahan, hingga tajak dilakukan dalam waktu hanya satu tahun,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa pengeboran ini membuktikan adanya akumulasi hidrokarbon berupa gas di lapisan dalam, serta tambahan cadangan minyak di bagian dangkal. Operasi juga berhasil dijalankan tanpa kecelakaan kerja, dengan mencatat lebih dari 243 ribu jam kerja selamat.
Direktur Utama PHI, Sunaryanto, mengapresiasi penemuan tersebut dan berharap agar sumur SBKD-001 segera dapat dimonetisasi, mengingat sudah tersedia fasilitas pendukung di wilayah tersebut.
“Di PHI, kami percaya bahwa investasi hulu migas—baik eksplorasi maupun eksploitasi—dibutuhkan untuk menjaga keberlanjutan produksi migas perusahaan demi mendukung ketahanan energi nasional sesuai Asta Cita pemerintah,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa keberhasilan eksplorasi ini akan membawa dampak berganda, mulai dari penyediaan energi untuk industri dan masyarakat, hingga penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan bisnis lokal, peningkatan pendapatan negara, dan keberlanjutan pembangunan nasional.
PT Pertamina EP (PEP) Tarakan Field merupakan bagian dari Zona 10 Subholding Upstream Regional 3 Kalimantan, yang berada di bawah koordinasi PT Pertamina Hulu Indonesia. Melalui kerja sama dengan SKK Migas, PEP Tarakan/Tanjung Field menjalankan operasi hulu migas yang selamat, efisien, andal, patuh, dan ramah lingkungan di Kalimantan Utara. Operasi ini dijalankan sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), dalam rangka mendukung keberlanjutan produksi migas nasional dan mewujudkan semangat #EnergiKalimantanUntukIndonesia.
Sumber : PT Pertamina EP (PEP) Tarakan Field
Editor : Nanabq
Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!