Menu

Mode Gelap
Basuki Hadimuljono dan Jess Dutton Bahas Kolaborasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Ibu Kota Nusantara PUPR PPU Terkendala Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Dekat IKN Jaga Kelestarian Lingkungan Lewat Penanaman Pohon di KIPP IKN Delegasi Sabah Kunjungi Ibu Kota Nusantara, Eksplorasi Potensi Investasi dan Kerja Sama Otorita IKN Terima Kunjungan Delegasi Pengusaha Rusia, Bahas Peluang Kerja Sama Pembangunan IKN PPU Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan, Dorong Peningkatan Kapasitas

NASIONAL

Presiden Prabowo: Bangsa yang Melupakan Sejarah Akan Mengulang Kesalahan yang Sama

badge-check


					Foto: Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto (Dok. Youtube/@SekretariatPresiden) Perbesar

Foto: Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto (Dok. Youtube/@SekretariatPresiden)

NASIONAL — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memberikan pengarahan kepada para guru dan kepala sekolah rakyat dalam sebuah acara resmi yang digelar di Jakarta. Dalam pidatonya, Presiden menekankan pentingnya peran sejarah dalam membangun masa depan bangsa.

“Saudara-saudara, kita tidak pernah boleh melupakan sejarah. Bangsa yang melupakan sejarah adalah bangsa yang akan ditakdirkan untuk mengalami kembali kesalahan-kesalahan di masa lampau,” tegas Prabowo di hadapan para pendidik.

Presiden menyoroti pentingnya memperbaiki kekurangan bangsa melalui sinergi seluruh elemen masyarakat, terutama dari para pemimpin. Menurutnya, mereka yang terdidik dan memiliki akses terhadap pendidikan — termasuk guru, kepala sekolah, menteri, wakil rakyat, dan profesor — merupakan pemimpin yang harus menunjukkan keteladanan dalam berpikir dan bertindak.

“Kalau pemimpin tidak cakap, tidak kuat — kuat otak, kuat hati, kuat iman, dan kuat semangat — maka bangsa ini akan sulit maju,” ujarnya.

Presiden juga menyerukan persatuan nasional, mengingatkan bahwa seluruh kekuatan bangsa harus bersatu dan tidak lagi terpecah-belah oleh konflik internal atau adu domba.

” Semua elemen, semua kekuatan, semua kekuatan bangsa ini harus bersatu. Semua pemimpin harus kerja sama. Tidak boleh diadu domba lagi. Tidak boleh menjadi pemimpin yang berhati kecil, yang berhati kerdil.” kata Prabowo.

Di akhir pengarahannya, Presiden menekankan pentingnya menjaga dan mengelola kekayaan nasional dengan penuh tanggung jawab, demi masa depan generasi penerus.

Acara pengarahan ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Presiden dalam memperkuat sektor pendidikan dan membangun karakter kepemimpinan bangsa yang berlandaskan semangat persatuan dan nasionalisme. (*)

 

 

 

 

Editor     : Nanabq

Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Indonesia dan Arab Saudi Perkuat Kerja Sama Pariwisata di Sidang Umum PBB 2025

9 November 2025 - 15:54 WITA

Presiden Prabowo Pimpin Rapat Terbatas Bahas Strategi Pemberdayaan Masyarakat

5 November 2025 - 13:54 WITA

Dipanggil Presiden Prabowo, Menteri ESDM Bahlil Laporkan Program Listrik Desa dan Target Swasembada Solar 2026

4 November 2025 - 15:00 WITA

Presiden Prabowo Tegaskan Airbus A400M Perkuat Kapasitas TNI di Bidang Pertahanan dan Kemanusiaan

4 November 2025 - 14:39 WITA

Presiden Prabowo di APEC 2025: AI Jadi Solusi Atasi Kemiskinan dan Capai Swasembada Pangan

3 November 2025 - 12:15 WITA

Trending di NASIONAL