PENAJAM – Perpustakaan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 7 Kelurahan Sotek, Kecamatan Penajam, Penajam Paser Utara (PPU), telah lama terbengkalai dan tidak difungsikan. Bangunan yang seharusnya menjadi pusat literasi dan tempat belajar bagi para siswa kini berubah fungsi menjadi gudang penyimpanan meja dan kursi yang rusak.
Kondisi ini memicu keprihatinan banyak pihak, terutama terkait minimnya fasilitas pendidikan yang layak di daerah tersebut. Kondisi perpustakaan yang memprihatinkan ini tidak hanya sebatas tidak berfungsi, tetapi juga mengalami kerusakan parah pada beberapa bagian, seperti plafon yang jebol dan dinding yang retak.
Fasilitas yang seharusnya mendukung minat baca dan proses belajar mengajar ini justru dibiarkan rusak, seolah tak lagi dianggap penting. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai pengawasan dan pemeliharaan aset sekolah oleh pihak terkait.
Persoalan terbengkalainya perpustakaan ini akhirnya sampai ke telinga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) PPU. Menanggapi laporan tersebut, DPRD langsung mengambil langkah cepat dengan memanggil Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) PPU untuk melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP). Pertemuan ini bertujuan untuk mencari solusi atas masalah yang telah berlangsung lama demi kepentingan pendidikan di PPU.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Disdikpora PPU, Ricci Firmansyah, menyatakan kesiapannya untuk merehabilitasi perpustakaan tersebut.
“Seperti informasi yang kita terima dari teman-teman mahasiswa, perpustakaan di SMP 7 itu tidak difungsikan lagi sebagai ruang membaca. Jadi memang membutuhkan rehab agar bisa difungsikan kembali,” ujarnya pada Minggu (7/9/2025).
Ia menambahkan bahwa Disdikpora PPU tidak akan terburu-buru dalam melakukan perbaikan. Sebelum memulai renovasi, pihaknya akan melakukan peninjauan langsung ke lapangan bersama anggota DPRD.
“Langkah ini diambil untuk mengidentifikasi tingkat kerusakan secara akurat, sehingga dapat menyusun rencana perbaikan yang tepat sasaran. Peninjauan bersama ini juga merupakan bentuk transparansi dan kolaborasi antara eksekutif dan legislatif dalam menangani permasalahan di lapangan,” ungkapnya.
Peninjauan ini sangat krusial, sebab perencanaan renovasi yang matang akan memastikan penggunaan anggaran yang efektif dan efisien.
“Sesuai dengan keputusan saat RDP tadi, kita akan melakukan peninjauan kembali di lapangan bersama DPRD,” pungkasnya.
Diharapkan dengan sinergi antara Disdikpora dan DPRD, perpustakaan SMPN 7 Sotek dapat segera kembali berfungsi, menjadi ruang inspirasi dan ilmu pengetahuan bagi generasi muda di Penajam Paser Utara. (ADV Disdikpora/CB/AJI)
Reporter : Aji Yudha
Editor : Nanabq
Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!