Menu

Mode Gelap
Basuki Hadimuljono dan Jess Dutton Bahas Kolaborasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Ibu Kota Nusantara PUPR PPU Terkendala Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Dekat IKN Jaga Kelestarian Lingkungan Lewat Penanaman Pohon di KIPP IKN Delegasi Sabah Kunjungi Ibu Kota Nusantara, Eksplorasi Potensi Investasi dan Kerja Sama Otorita IKN Terima Kunjungan Delegasi Pengusaha Rusia, Bahas Peluang Kerja Sama Pembangunan IKN PPU Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan, Dorong Peningkatan Kapasitas

ADVERTORIAL KOMINFO PPU

Bupati Mudyat Noor Buka FGD Penguatan Karakter dan MBG di PPU

badge-check


					Foto: Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Mudyat Noor secara resmi membuka Focus Group Discussion (Dok. Humas PPU) Perbesar

Foto: Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Mudyat Noor secara resmi membuka Focus Group Discussion (Dok. Humas PPU)

PENAJAM – Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Mudyat Noor secara resmi membuka Focus Group Discussion (FGD) penguatan karakter positif peserta didik sekaligus pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten PPU.

Kegiatan yang digelar di Graha Pemuda Kilometer 08 Nipah-Nipah pada Jumat (12/9/2025) tersebut dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) PPU, Tohar, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) PPU, Andi Singkeru, seluruh kepala sekolah, dan perwakilan guru di Kabupaten PPU.

Dalam sambutannya, Mudyat Noor menegaskan pentingnya peran kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan di satuan sekolah. Ia menyebut kepala sekolah memiliki fungsi yang lengkap, mulai dari pendidik, manajer, supervisor, pengawas, hingga administrator.

“Kalau boleh saya sebut, kepala sekolah itu adalah ‘bupatinya sekolah’. Maka tanggung jawabnya besar, bagaimana memimpin, membimbing guru, menjadi teladan, sekaligus membangun karakter anak didik,” ujar Mudyat Noor.

Ia menekankan bahwa pendidikan karakter harus menjadi pondasi utama bagi peserta didik agar kelak mampu menghadapi tantangan zaman. Menurutnya, guru dan kepala sekolah tidak hanya berperan mengajarkan pengetahuan, tetapi juga membentuk mental, kejujuran, dan akhlak siswa.

“Pendidikan berkarakter sangat penting karena persoalan bangsa kita sesungguhnya adalah persoalan mental. Jika karakter anak-anak kita baik, maka masa depan daerah dan bangsa juga akan baik,” tambahnya.

Selain itu, Mudyat Noor mengungkapkan dukungan pemerintah terhadap kreasi dan inovasi sekolah, termasuk dalam program-program penguatan karakter. Ia juga menyampaikan informasi terkait tambahan proyek rehabilitasi sekolah yang diperjuangkan langsung ke kementerian, dari sebelumnya 18 unit menjadi 45 unit di tahun ini.

“Silakan kepala sekolah berkreasi dalam mengembangkan pendidikan di sekolahnya. Pemerintah akan mendukung penuh, sepanjang dijalankan dengan benar dan untuk kebaikan bersama,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Disdikpora Kabupaten PPU, Andi Singkeru, menegaskan bahwa pendidikan karakter merupakan salah satu pilar utama dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki integritas, moral, dan mental yang kuat.

Sebagai upaya strategis, Pemkab PPU menerapkan program Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Program ini dirancang untuk menanamkan nilai-nilai karakter positif secara sistematis dan terstruktur, dengan fokus pada pengembangan kemandirian, tanggung jawab, sikap proaktif, serta kemampuan berinteraksi positif dengan lingkungan sosial.

“Gerakan ini sudah mulai diimplementasikan di berbagai jenjang pendidikan, mulai SD hingga SMP, setelah sebelumnya dilakukan sosialisasi pendidikan karakter,” ujar Andi Singkeru.

Menurutnya, sejumlah kegiatan telah dilakukan, antara lain pelatihan bagi guru dan tenaga pendidik untuk mengintegrasikan 7 kebiasaan dalam proses belajar mengajar, pengembangan aktivitas ekstrakurikuler berbasis karakter, serta penyuluhan bagi orang tua saat penerimaan rapor maupun masa pengenalan lingkungan sekolah.

“Kami mengakui masih terdapat sejumlah kendala, seperti keterbatasan sumber daya manusia yang kompeten, variasi tingkat pemahaman dan dukungan orang tua di rumah, serta tantangan penyesuaian kurikulum agar nilai-nilai 7 kebiasaan terintegrasi tanpa mengurangi capaian akademik,” tutup Andi Singkeru. (CB/Rilis)

 

 

 

 

Sumber  : Humas PPU

Editor     : Nanabq

Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Pemkab PPU Siapkan Beasiswa Prestasi, Cetak SDM Unggul Sambut IKN

12 September 2025 - 14:41 WITA

Cegah Stunting di PPU, Mudyat Noor Perkuat Peran Keluarga Lewat GATI dan Genting

12 September 2025 - 14:36 WITA

Konservasi Orangutan Kalimantan: Translokasi Mungky dan Dodo ke Pulau Suaka Kelawasan

12 September 2025 - 10:55 WITA

Bupati PPU Mudyat Noor Minta Sertifikasi Lahan Warga Terdampak IKN Selesai Tanpa Penundaan

12 September 2025 - 10:50 WITA

Wabup Abdul Waris Muin Terima Ombudsman RI di PPU

11 September 2025 - 14:07 WITA

Trending di ADVERTORIAL KOMINFO PPU