Menu

Mode Gelap
Basuki Hadimuljono dan Jess Dutton Bahas Kolaborasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Ibu Kota Nusantara PUPR PPU Terkendala Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Dekat IKN Jaga Kelestarian Lingkungan Lewat Penanaman Pohon di KIPP IKN Delegasi Sabah Kunjungi Ibu Kota Nusantara, Eksplorasi Potensi Investasi dan Kerja Sama Otorita IKN Terima Kunjungan Delegasi Pengusaha Rusia, Bahas Peluang Kerja Sama Pembangunan IKN PPU Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan, Dorong Peningkatan Kapasitas

NASIONAL

Kasus Keracunan MBG Meluas, Mahfud MD: Cucu Saya Juga Jadi Korban di Yogyakarta

badge-check


					Foto: Tangkapan layar podcast Mahfud MD (Dok. Youtube/@MahfudMD) Perbesar

Foto: Tangkapan layar podcast Mahfud MD (Dok. Youtube/@MahfudMD)

NASIONAL – Mahfud MD, mengungkapkan bahwa dua cucu dari keponakannya menjadi korban keracunan makanan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang saat ini sedang menjadi sorotan nasional. Hal ini disampaikannya dalam podcast pribadinya bertajuk “Terus Terang” yang diunggah di kanal YouTube miliknya.

“Cucu saya juga keracunan,” ujar Mahfud saat menanggapi pertanyaan tentang kontroversi program MBG. Ia menjelaskan bahwa insiden tersebut terjadi di Yogyakarta, saat kedua anak dari keponakannya—yang duduk di kelas berbeda namun di sekolah yang sama—ikut menerima makanan gratis dari program pemerintah itu.

Menurut Mahfud, salah satu anak hanya mengalami gejala muntah-muntah ringan dan diperbolehkan rawat jalan, sementara yang satunya harus menjalani perawatan di rumah sakit selama empat hari. “Yang satu bisa pulang, yang satu lagi sampai kemarin masih dirawat di rumah sakit,” tambahnya.

Data dari Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) menunjukkan bahwa hingga akhir September 2025, lebih dari 8.600 siswa dilaporkan mengalami keracunan terkait program MBG. Bahkan, di beberapa daerah, kejadian ini sudah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Meski demikian, Mahfud menyatakan bahwa ia tetap mendukung program ini. Ia menyebut MBG sebagai program yang sangat mulia dan penting, terutama mengingat masih banyak anak-anak Indonesia yang kesulitan mengakses makanan layak.

“Program makan bergizi gratis ini adalah salah satu program paling bagus dan mulia menurut saya. Kita bayangkan, jutaan anak-anak kita yang tidak bisa makan,” tegasnya.

Namun, Mahfud juga menekankan bahwa persoalan ini tidak boleh hanya dilihat dari sisi statistik. Ia mengingatkan bahwa meskipun angka korban secara persentase tergolong kecil—0,0017% dari total sekitar 30 juta makanan yang telah didistribusikan, menurut Presiden—tetap saja hal ini menyangkut nyawa dan kesehatan anak-anak.

“Ini bukan persoalan angka. Jutaan pesawat terbang tiap hari, satu saja jatuh, orang sudah ribut. Karena ini soal nyawa,” tegas Mahfud.

Ia mendesak agar evaluasi serius segera dilakukan terhadap pelaksanaan program MBG, terutama dalam hal pengawasan kualitas makanan dan distribusinya, demi mencegah kejadian serupa terulang. (*)

 

Editor     : Nanabq

Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Prabowo Gelar Rapat Kabinet di Kertanegara, Bahas Program Makan Bergizi Gratis hingga Ketahanan Pangan

29 September 2025 - 11:40 WITA

Prabowo Bertemu Donald Trump di PBB, Bahas Peluang Terobosan Perdamaian

29 September 2025 - 11:27 WITA

Wamenpar Ni Luh Puspa Dorong Transformasi Pariwisata Berkelanjutan dan Regeneratif di Indonesia

29 September 2025 - 11:18 WITA

Presiden RI dan PM Kanada Saksikan Penandatanganan Sejumlah Kerja Sama Strategis

26 September 2025 - 16:53 WITA

Wonderful Indonesia Gourmet Diluncurkan, Kemenpar Dorong Wisata Gastronomi Kelas Dunia

25 September 2025 - 10:47 WITA

Trending di NASIONAL