Menu

Mode Gelap
Basuki Hadimuljono dan Jess Dutton Bahas Kolaborasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Ibu Kota Nusantara PUPR PPU Terkendala Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Dekat IKN Jaga Kelestarian Lingkungan Lewat Penanaman Pohon di KIPP IKN Delegasi Sabah Kunjungi Ibu Kota Nusantara, Eksplorasi Potensi Investasi dan Kerja Sama Otorita IKN Terima Kunjungan Delegasi Pengusaha Rusia, Bahas Peluang Kerja Sama Pembangunan IKN PPU Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan, Dorong Peningkatan Kapasitas

PENAJAM PASER UTARA

Warga Api-Api PPU Pertanyakan Izin dan Sosialisasi Pabrik Beton Dekat Permukiman

badge-check


					Foto: Perusahaan yang berada di Desa Api-Api (Dok. Istimewa) Perbesar

Foto: Perusahaan yang berada di Desa Api-Api (Dok. Istimewa)

PENAJAM – Kehadiran pabrik beton (batching plant) di Desa Api-Api, Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat setempat. Warga mempertanyakan kejelasan izin operasional serta kurangnya sosialisasi pembangunan pabrik yang lokasinya berdekatan langsung dengan kawasan permukiman.

Padahal, warga Desa Api-Api dikenal sangat terbuka dan ramah terhadap pendatang. Namun, kali ini mereka merasa heran karena pihak perusahaan tidak berinisiatif memperkenalkan diri, menjelaskan rencana kegiatan, bahkan menyampaikan potensi dampak aktivitas usahanya kepada warga sekitar.

Salah seorang warga yang tinggal paling dekat dengan lokasi pabrik, Bustania, mengakui bahwa kehadiran perusahaan membawa sisi positif, terutama dengan terbukanya lapangan kerja bagi warga Desa Api-Api.

“Sebagai warga Desa Api-Api, kami senang kalau ada orang baru datang. Beberapa warga juga diajak bekerja, jadi ada tambahan finansial,” ujarnya, Kamis (2/10/2025).

Meski demikian, Bustania menyayangkan minimnya komunikasi dari pihak perusahaan. Menurutnya, hal ini menimbulkan tanda tanya besar.

“Kalau memang sudah punya izin operasional, setidaknya datang menyampaikan niatnya kepada tetangga sekitar, bicara dengan warga atau Ketua RT dan Kepala Desa, serta menjelaskan ingin membangun pabrik apa,” tegasnya.

Intinya, warga Desa Api-Api menegaskan bahwa mereka tidak menuntut imbalan materi apa pun. Masyarakat hanya berharap adanya komunikasi terbuka dan kepedulian sosial yang baik antara pelaku usaha dengan lingkungan setempat.

Keluhan ini mencerminkan harapan warga agar setiap kegiatan usaha, khususnya yang berdampak langsung pada lingkungan, dapat berjalan dengan menjunjung tinggi etika dan keselarasan sosial. (CB/AJI)

 

 

Reporter   : Aji Yudha

Editor        : Nanabq

Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Sinergi Pusat dan Daerah, Proyek Infrastruktur PPU Siap Dipercepat

7 Oktober 2025 - 17:17 WITA

Ekraf Festival 2025 Siap Guncang Penajam Paser Utara

7 Oktober 2025 - 13:50 WITA

Al Kautsar Taufik: Penegakan Hukum Tumpul, Kasus Korupsi Rp571 Juta Sebakung Jaya Berhenti di Pengembalian Dana

7 Oktober 2025 - 13:30 WITA

Bupati PPU Ingatkan Pelaksana MBG: Jangan Buru-buru, Fokus dan Teliti Jadi Kunci

7 Oktober 2025 - 12:59 WITA

Peringati Maulid Nabi, Pemkab PPU Ajak Warga Teladani Kepemimpinan Rasulullah

6 Oktober 2025 - 18:11 WITA

Trending di PENAJAM PASER UTARA