PENAJAM – Kehadiran pabrik beton (batching plant) di Desa Api-Api, Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat setempat. Warga mempertanyakan kejelasan izin operasional serta kurangnya sosialisasi pembangunan pabrik yang lokasinya berdekatan langsung dengan kawasan permukiman.
Padahal, warga Desa Api-Api dikenal sangat terbuka dan ramah terhadap pendatang. Namun, kali ini mereka merasa heran karena pihak perusahaan tidak berinisiatif memperkenalkan diri, menjelaskan rencana kegiatan, bahkan menyampaikan potensi dampak aktivitas usahanya kepada warga sekitar.
Salah seorang warga yang tinggal paling dekat dengan lokasi pabrik, Bustania, mengakui bahwa kehadiran perusahaan membawa sisi positif, terutama dengan terbukanya lapangan kerja bagi warga Desa Api-Api.
“Sebagai warga Desa Api-Api, kami senang kalau ada orang baru datang. Beberapa warga juga diajak bekerja, jadi ada tambahan finansial,” ujarnya, Kamis (2/10/2025).
Meski demikian, Bustania menyayangkan minimnya komunikasi dari pihak perusahaan. Menurutnya, hal ini menimbulkan tanda tanya besar.
“Kalau memang sudah punya izin operasional, setidaknya datang menyampaikan niatnya kepada tetangga sekitar, bicara dengan warga atau Ketua RT dan Kepala Desa, serta menjelaskan ingin membangun pabrik apa,” tegasnya.
Intinya, warga Desa Api-Api menegaskan bahwa mereka tidak menuntut imbalan materi apa pun. Masyarakat hanya berharap adanya komunikasi terbuka dan kepedulian sosial yang baik antara pelaku usaha dengan lingkungan setempat.
Keluhan ini mencerminkan harapan warga agar setiap kegiatan usaha, khususnya yang berdampak langsung pada lingkungan, dapat berjalan dengan menjunjung tinggi etika dan keselarasan sosial. (CB/AJI)
Reporter : Aji Yudha
Editor : Nanabq
Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!