Menu

Mode Gelap
Basuki Hadimuljono dan Jess Dutton Bahas Kolaborasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Ibu Kota Nusantara PUPR PPU Terkendala Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Dekat IKN Jaga Kelestarian Lingkungan Lewat Penanaman Pohon di KIPP IKN Delegasi Sabah Kunjungi Ibu Kota Nusantara, Eksplorasi Potensi Investasi dan Kerja Sama Otorita IKN Terima Kunjungan Delegasi Pengusaha Rusia, Bahas Peluang Kerja Sama Pembangunan IKN PPU Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan, Dorong Peningkatan Kapasitas

PENAJAM PASER UTARA

Program Makan Bergizi Gratis di PPU Memberi Harapan Baru, Namun Penyaluran Masih Bertahap

badge-check


					Foto: Ketua DPRD PPU, Raup Muin (Dok. Cahaya Borneo/AJI) Perbesar

Foto: Ketua DPRD PPU, Raup Muin (Dok. Cahaya Borneo/AJI)

PENAJAM – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mulai berjalan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) telah menyalakan harapan baru bagi ribuan siswa dan siswi di wilayah tersebut. Inisiatif pemerintah ini bertujuan memastikan anak-anak sekolah mendapatkan asupan gizi yang memadai, yang diharapkan dapat meningkatkan kesehatan dan kualitas belajar mereka.

Walaupun baru terlaksana sekitar setengahnya, dampak positif dari program ini sudah mulai dirasakan di berbagai sekolah. Namun, pelaksanaan program MBG oleh Badan Gizi Nasional (BGN) di PPU belum mencapai target penyelesaian sepenuhnya dan masih berada dalam proses bertahap.

Hingga saat ini, penyaluran makanan gratis diprioritaskan untuk siswa dari jenjang Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP). Siswa di jenjang lain, termasuk Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat, masih harus bersabar menunggu giliran.

Menanggapi proses yang berjalan lambat ini, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) PPU, Raup Muin, angkat bicara. Ia menjelaskan bahwa penundaan dan kehati-hatian dalam penyaluran adalah sebuah keputusan yang disengaja.

“Kita menunggu waktu yang tepat, dan juga harus melihat bagaimana cara kerjanya seperti apa,” ujarnya pada Kamis (9/10/2025).

Persiapan Matang Diperlukan untuk Produk Program Baru

Raup Muin menekankan bahwa MBG merupakan sebuah “produk baru” yang memerlukan persiapan dan perencanaan yang sangat matang sebelum dapat diterapkan secara menyeluruh. Kesiapan ini dianggap krusial untuk memastikan bahwa program ini dapat berjalan lancar, efektif, dan berkelanjutan.

“Program tidak boleh dilakukan secara terburu-buru demi menghindari masalah di kemudian hari,” tegasnya.

Alasan utama di balik kehati-hatian ini adalah adanya kekhawatiran terhadap isu keamanan pangan. Raup Muin menyoroti banyaknya kasus keracunan yang terjadi di daerah lain yang disebabkan oleh penyajian MBG yang tidak tepat.

“Dengan waktu persiapan yang memadai di PPU, kita berharap dapat memberikan hasil yang maksimal, aman, dan terbaik bagi seluruh siswa dan siswi di PPU,” pungkasnya. (CB/AJI)

Reporter   : Aji Yudha

Editor        : Nanabq

Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!


Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Melawan Propaganda Ekstremis: Polres PPU Libatkan Pelajar SMA Sederajat Jadi Agen Deradikalisasi

9 Oktober 2025 - 18:52 WITA

Polsek Penajam Tertibkan Dua Lokasi Perjudian Sabung Ayam dan Dadu

9 Oktober 2025 - 13:50 WITA

Unit Reskrim Polsek Penajam Berhasil Ungkap Kasus Curanmor di Gunung Seteleng

9 Oktober 2025 - 13:46 WITA

Sayyid Hasan Resmi Pimpin Perpani PPU, Dorong Regenerasi Atlet Panahan Lokal

8 Oktober 2025 - 19:51 WITA

Komitmen Disnakertrans PPU, Siap Jadi Mediator Penyelesaian PHK Sepihak

8 Oktober 2025 - 15:26 WITA

Trending di PENAJAM PASER UTARA