PENAJAM – Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Arpan, menegaskan bahwa pelaksanaan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) tidak dibatalkan, melainkan diundur ke November 2025.
Dalam keterangannya seusai menghadiri audiensi antara DPRD PPU dan seluruh cabang olahraga (cabor) anggota KONI, Arpan menjelaskan bahwa Popda bukan merupakan kewenangan KONI, melainkan ranah Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), baik di tingkat kabupaten maupun provinsi.
“Kalau untuk Popda, itu bukan ranah KONI, tapi ranahnya Dispora. Bukan batal, tetap dilaksanakan, cuma diundur — kalau tidak salah pada bulan sebelas,” ujar Arpan.
Namun, Arpan menyoroti keanehan jadwal pelaksanaan tahun ini. Menurutnya, Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) justru telah dilaksanakan lebih dulu dibanding Popda, yang biasanya menjadi ajang seleksi atlet menuju Popnas.
“Yang jadi persoalan, kok duluan Popnas daripada Popda. Biasanya kan juara Popda itu yang dikirim ke Popnas. Kalau sekarang Popda dilaksanakan belakangan, ya berarti hanya menggugurkan kewajiban saja,” ungkapnya.
Arpan menegaskan kembali bahwa meskipun hal tersebut dinilai janggal, KONI tidak memiliki kewenangan langsung untuk mengatur agenda Popda karena tanggung jawab itu berada di Dispora Provinsi dan Dispora PPU.
Selain membahas soal Popda, audiensi antara DPRD dan KONI juga menjadi ajang silaturahmi antara pengurus KONI dengan para wakil rakyat. Arpan mengaku bersyukur karena DPRD memberikan respons positif terhadap pertemuan tersebut.
“Alhamdulillah, Pak Ketua DPRD merespons. Kami memang ingin bersilaturahmi karena selama ini belum pernah, biasanya hanya dengan Pak Bupati. Alhamdulillah, meskipun agak terlambat, kami diterima juga,” ujarnya.
Arpan berharap hasil pertemuan itu dapat memperkuat koordinasi antara KONI, pemerintah daerah, dan DPRD, khususnya dalam menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) mendatang.
Saat ini, KONI PPU menaungi 60 cabang olahraga, dan seluruhnya telah mempersiapkan atlet masing-masing. Tantangan utama yang dihadapi, kata Arpan, adalah menunggu kepastian anggaran agar persiapan dapat berjalan maksimal.
“Kalau kita tidak melibatkan semua, nanti ada yang merasa dianaktirikan. Semua cabor sudah mempersiapkan atletnya, tinggal menunggu anggaran,” tutupnya. (*)
Editor : Nanabq
Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!







