Menu

Mode Gelap
Basuki Hadimuljono dan Jess Dutton Bahas Kolaborasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Ibu Kota Nusantara PUPR PPU Terkendala Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Dekat IKN Jaga Kelestarian Lingkungan Lewat Penanaman Pohon di KIPP IKN Delegasi Sabah Kunjungi Ibu Kota Nusantara, Eksplorasi Potensi Investasi dan Kerja Sama Otorita IKN Terima Kunjungan Delegasi Pengusaha Rusia, Bahas Peluang Kerja Sama Pembangunan IKN PPU Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan, Dorong Peningkatan Kapasitas

PENAJAM PASER UTARA

Stok KIA Habis di PPU Akibat Syarat Masuk Sekolah, Disdukcapil Tambah 6.000 Blangko

badge-check


					Foto: Kadis Disdukcapil PPU, Waluyo (Dok: CahayaBorneo/AJI) Perbesar

Foto: Kadis Disdukcapil PPU, Waluyo (Dok: CahayaBorneo/AJI)

PENAJAM – Administrasi kependudukan di Penajam Paser Utara (PPU) terdampak oleh kebijakan yang menjadikan Kartu Identitas Anak (KIA) sebagai syarat wajib masuk sekolah. Lonjakan permohonan yang tak terduga membuat stok blangko KIA tahunan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) PPU habis di tengah tahun.

Hal ini memaksa dinas tersebut melakukan “perburuan” anggaran tambahan akibat masifnya dampak kebijakan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang mensyaratkan KIA.

“Setiap tahun kami punya 12.000 stok blangko KIA, itu idealnya cukup. Tapi sejak lonjakan permintaan sekitar Juni lalu karena dijadikan syarat pendaftaran sekolah, stok kami benar-benar habis,” jelas Kepala Disdukcapil PPU, Waluyo, pada Rabu (15/10/2025).

Untuk menanggapi lonjakan yang luar biasa tersebut, Disdukcapil PPU bergerak cepat dengan mengalokasikan anggaran di APBD Perubahan untuk menambah 6.000 keping blangko. Upaya ini dilakukan untuk memastikan pelayanan tidak terhenti dan hak identitas anak tetap terpenuhi.

Waluyo menilai bahwa meskipun sempat memicu ‘kepanikan’ di awal, kebijakan ini terbukti sangat efektif. Capaian kepemilikan KIA di PPU kini meroket hingga hampir 80 persen dari total anak yang telah memiliki akta kelahiran.

“Ini bagus. KIA punya peranan penting untuk mempercepat layanan publik, tidak hanya di bidang pendidikan, tapi juga kesehatan dan lainnya. Namun, faktanya memang kebijakan syarat masuk sekolah itulah yang membuat stok tahunan kami habis di pertengahan tahun,” tegasnya.

Untuk pengadaan 6.000 keping blangko tambahan, Disdukcapil menganggarkan sekitar Rp30 juta, dengan estimasi harga per keping berkisar antara Rp5.000 hingga Rp7.000. Waluyo meyakinkan masyarakat bahwa stok kini sudah aman dan proses penerbitan akan terus berjalan lancar.

“Kami pastikan stok aman. Ketika sudah mulai menipis, kami langsung siapkan penganggarannya. Ini adalah bukti bahwa KIA sangat vital, dan masyarakat kini mulai menyadari pentingnya memiliki identitas resmi sejak dini,” pungkasnya. (CB/AJI)

Reporter   : Aji Yudha

Editor        : Nanabq

Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Edukasi Lalu Lintas Sejak Dini, Sat Lantas Polres PPU Ajak Siswa SDIT Nurul Hikmah Tertib di Jalan

15 Oktober 2025 - 13:03 WITA

Bupati Penajam Paser Utara Hadiri HUT ke-60 Bankaltimtara: Dorong Inovasi dan Dedikasi untuk Daerah

15 Oktober 2025 - 12:54 WITA

Polsek Penajam Perkuat Patroli Dialogis untuk Jaga Kamtibmas di Penajam Paser Utara

15 Oktober 2025 - 12:44 WITA

Bupati PPU Buka Muscab PDGI 2025, Tekankan Peran Dokter Gigi dalam Pencegahan Karies dan Stunting

14 Oktober 2025 - 14:56 WITA

Polres PPU Dukung Pembentukan Generasi Muda Berkarakter Lewat Sosialisasi Paskibraka Kaltim 2025

14 Oktober 2025 - 14:49 WITA

Trending di PENAJAM PASER UTARA