PENAJAM — Festival Belian Adat Paser Nondoi merupakan acara tahunan yang rutin dilaksanakan oleh masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Tahun ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU kembali menggelar festival tersebut di Rumah Adat Rekan Tatau yang berlokasi di Kelurahan Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam, Kabupaten PPU, Kalimantan Timur.
Pada festival kali ini, masyarakat PPU mengusung tema “Jakit Aso Erai Siret, Dalai Aso Erai Urai” yang dalam Bahasa Indonesia berarti Satu Ikatan Sebangsa dan Satu Tanah Air. Tema ini mengingatkan seluruh masyarakat bahwa tanpa memandang status sosial maupun golongan, semua harus bersatu karena merasa satu bangsa dan satu tanah air yang sama untuk mencapai kesejahteraan dan kejayaan bersama dalam membangun Benuo Taka, Gerbang Nusantara.
Selain menampilkan tradisi adat Paser, Festival Nondoi juga memperkenalkan beragam budaya dari suku lain. Terlihat berbagai pakaian adat ditampilkan, seperti dari suku Jawa, Bugis, dan suku-suku lain yang turut memeriahkan acara tersebut.
Bupati PPU Mudyat Noor menjelaskan bahwa festival ini akan berlangsung mulai 3 hingga 8 November 2025, dengan harapan menjadi titik awal bagi masyarakat untuk bersama-sama melestarikan budaya asli daerah.
“Karena budaya ini bukan hanya sekadar budaya, melainkan warisan dari leluhur kita yang harus dijaga dan dilestarikan. Budaya ini memiliki banyak arti dan makna,” terangnya pada Senin (3/11/2025).
Ia berharap Festival Belian Adat Paser dapat menjadi agenda tahunan yang semakin berkembang dan kini telah diakui sebagai event nasional.
“Kita berharap festival ini bisa lebih baik, lebih berkembang, dan lebih besar lagi, dengan mengundang berbagai macam tamu baik nasional maupun internasional,” katanya. (CB/AJI)
Reporter : Aji Yudha
Editor : Nanabq
Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!







