Menu

Mode Gelap
Basuki Hadimuljono dan Jess Dutton Bahas Kolaborasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Ibu Kota Nusantara PUPR PPU Terkendala Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Dekat IKN Jaga Kelestarian Lingkungan Lewat Penanaman Pohon di KIPP IKN Delegasi Sabah Kunjungi Ibu Kota Nusantara, Eksplorasi Potensi Investasi dan Kerja Sama Otorita IKN Terima Kunjungan Delegasi Pengusaha Rusia, Bahas Peluang Kerja Sama Pembangunan IKN PPU Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan, Dorong Peningkatan Kapasitas

PENAJAM PASER UTARA

Ditetapkan sebagai Event Nasional, Festival Belian Adat Paser Nondoi PPU Siap Mendunia

badge-check


					Foto: Sesi wawancara Bupati PPU Mudyat Noor (Dok: CahayaBorneo/AJI) Perbesar

Foto: Sesi wawancara Bupati PPU Mudyat Noor (Dok: CahayaBorneo/AJI)

PENAJAM — Festival Belian Adat Paser Nondoi merupakan acara tahunan yang rutin dilaksanakan oleh masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Tahun ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU kembali menggelar festival tersebut di Rumah Adat Rekan Tatau yang berlokasi di Kelurahan Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam, Kabupaten PPU, Kalimantan Timur.

Pada festival kali ini, masyarakat PPU mengusung tema “Jakit Aso Erai Siret, Dalai Aso Erai Urai” yang dalam Bahasa Indonesia berarti Satu Ikatan Sebangsa dan Satu Tanah Air. Tema ini mengingatkan seluruh masyarakat bahwa tanpa memandang status sosial maupun golongan, semua harus bersatu karena merasa satu bangsa dan satu tanah air yang sama untuk mencapai kesejahteraan dan kejayaan bersama dalam membangun Benuo Taka, Gerbang Nusantara.

Selain menampilkan tradisi adat Paser, Festival Nondoi juga memperkenalkan beragam budaya dari suku lain. Terlihat berbagai pakaian adat ditampilkan, seperti dari suku Jawa, Bugis, dan suku-suku lain yang turut memeriahkan acara tersebut.

Bupati PPU Mudyat Noor menjelaskan bahwa festival ini akan berlangsung mulai 3 hingga 8 November 2025, dengan harapan menjadi titik awal bagi masyarakat untuk bersama-sama melestarikan budaya asli daerah.

“Karena budaya ini bukan hanya sekadar budaya, melainkan warisan dari leluhur kita yang harus dijaga dan dilestarikan. Budaya ini memiliki banyak arti dan makna,” terangnya pada Senin (3/11/2025).

Ia berharap Festival Belian Adat Paser dapat menjadi agenda tahunan yang semakin berkembang dan kini telah diakui sebagai event nasional.

“Kita berharap festival ini bisa lebih baik, lebih berkembang, dan lebih besar lagi, dengan mengundang berbagai macam tamu baik nasional maupun internasional,” katanya. (CB/AJI)

Reporter   : Aji Yudha

Editor        : Nanabq

Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!

 

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Saatnya Sawit Menghidupi Rakyat, Bukan Sebaliknya

19 November 2025 - 13:25 WITA

Wabup PPU Terima Kunjungan Ketua PTA Samarinda, Bahas Penguatan Layanan Peradilan Agama

19 November 2025 - 12:18 WITA

Wabup Abdul Waris Dampingi Kajari Sambut Kajati Kaltim di Penajam Paser Utara

19 November 2025 - 12:13 WITA

Mudyat Noor Resmi Pimpin AKPSI 2025–2030, Terpilih dalam Munas II di Jakarta

19 November 2025 - 12:08 WITA

Kartu Penajam Cerdas Resmi Diluncurkan, Siswa Baru 2025 Dapat Bantuan Pendidikan Langsung

17 November 2025 - 16:08 WITA

Trending di ADVERTORIAL KOMINFO PPU