PENAJAM — Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Mudyat Noor, menuntut keras PT SILOG agar segera memperketat standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) di Desa Girimukti, Kecamatan Penajam. Tuntutan ini disampaikan menyusul tragedi tanah longsor pada 29 Oktober 2025 yang menewaskan tiga pekerja kontraktor.
Insiden maut yang diduga kuat akibat kelalaian perusahaan dalam prosedur keselamatan ini menjadi sorotan tajam setelah inspeksi mendadak (sidak) oleh DPRD PPU ke lokasi kejadian. Ia menegaskan bahwa standar K3 tidak boleh diabaikan, terutama pada proyek berskala besar dengan risiko tinggi seperti RDMP.
“Kita berharap pihak perusahaan dapat betul-betul memperhatikan keamanan sesuai prosedur, apalagi mengingat kala itu kondisi cuaca sedang hujan dan tanah rawan bergeser (longsor),” ujarnya pada Kamis (6/11/2025).
Menurutnya, penerapan K3 harus menjadi komitmen utama dalam menjalankan setiap pekerjaan, terutama yang melibatkan banyak tenaga kerja. Kondisi cuaca ekstrem seharusnya menjadi alarm bagi perusahaan untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Kita berharap ke depan bisa lebih berhati-hati lagi, agar tragedi serupa tidak terulang,” tegasnya.
Saat ini, penyebab pasti insiden yang merenggut nyawa tiga pekerja PT SILOG tersebut masih dalam tahap penyelidikan oleh pihak kepolisian.
“Kita masih menunggu hasil penyelidikan dari pihak berwenang. Hasil investigasi ini akan menentukan langkah hukum selanjutnya terkait dugaan kelalaian yang menyebabkan korban jiwa,” pungkasnya. (CB/AJI)
Reporter : Aji Yudha
Editor : Nanabq
Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!







