Menu

Mode Gelap
Basuki Hadimuljono dan Jess Dutton Bahas Kolaborasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Ibu Kota Nusantara PUPR PPU Terkendala Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Dekat IKN Jaga Kelestarian Lingkungan Lewat Penanaman Pohon di KIPP IKN Delegasi Sabah Kunjungi Ibu Kota Nusantara, Eksplorasi Potensi Investasi dan Kerja Sama Otorita IKN Terima Kunjungan Delegasi Pengusaha Rusia, Bahas Peluang Kerja Sama Pembangunan IKN PPU Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan, Dorong Peningkatan Kapasitas

PENAJAM PASER UTARA

Pro-Kontra Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, DPRD PPU Soroti Warisan Pembangunan

badge-check


					Foto: Anggota DPRD PPU, Andi Muhammad Yusuf, saat peringatan Hari Pahlawan Nasional di Halaman Kantor Bupati PPU. (Dok: CahayaBorneo/AJI) Perbesar

Foto: Anggota DPRD PPU, Andi Muhammad Yusuf, saat peringatan Hari Pahlawan Nasional di Halaman Kantor Bupati PPU. (Dok: CahayaBorneo/AJI)

PENAJAM — Sejalan dengan peringatan Hari Pahlawan Nasional, Presiden Indonesia Prabowo Subianto menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto. Upacara penganugerahan tersebut berlangsung di Istana Negara, Jakarta.

Nama Soeharto kembali menjadi sorotan karena warisannya yang masih memicu perdebatan di ruang publik, baik di dalam maupun luar negeri. Meskipun demikian, saat pengangkatan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional, muncul keberatan dari sejumlah aktivis dan akademisi terkait catatan pelanggaran hak asasi manusia pada masa pemerintahan mendiang tersebut.

Perdebatan itu muncul karena penetapan Soeharto sebagai pahlawan dinilai menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat. Hal ini berkaitan dengan dugaan pelanggaran HAM berat, praktik otoritarianisme, serta maraknya korupsi, kolusi, dan nepotisme selama rezim Soeharto.

Terkait hal tersebut, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Andi Muhammad Yusuf, menyampaikan pandangannya. Ia menilai, dengan melihat ke belakang, Soeharto telah menjabat sebagai Presiden ke-2 dengan masa pemerintahan selama kurang lebih 30 tahun.

“Beliau betul-betul luar biasa, dan itu bisa menjadi contoh sebagai Bapak Pembangunan. Selanjutnya, kita sebagai generasi penerus harus memiliki tekad tulus seperti Pak Soeharto,” ujarnya, Senin (10/11/2025).

Ia menambahkan, hal tersebut dapat dijadikan inspirasi positif yang bisa diambil dari para pahlawan, karena setiap manusia tidak luput dari kesalahan.

“Jadi, hal-hal yang kurang baik mungkin ke depannya bisa kita perbaiki agar menjadi generasi penerus yang mampu melanjutkan hasil perjuangan para pemimpin di masa lalu,” terangnya. (CB/AJI)

Reporter   : Aji Yudha

Editor        : Nanabq

Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Saatnya Sawit Menghidupi Rakyat, Bukan Sebaliknya

19 November 2025 - 13:25 WITA

Wabup PPU Terima Kunjungan Ketua PTA Samarinda, Bahas Penguatan Layanan Peradilan Agama

19 November 2025 - 12:18 WITA

Wabup Abdul Waris Dampingi Kajari Sambut Kajati Kaltim di Penajam Paser Utara

19 November 2025 - 12:13 WITA

Mudyat Noor Resmi Pimpin AKPSI 2025–2030, Terpilih dalam Munas II di Jakarta

19 November 2025 - 12:08 WITA

Kartu Penajam Cerdas Resmi Diluncurkan, Siswa Baru 2025 Dapat Bantuan Pendidikan Langsung

17 November 2025 - 16:08 WITA

Trending di ADVERTORIAL KOMINFO PPU