Menu

Mode Gelap
Basuki Hadimuljono dan Jess Dutton Bahas Kolaborasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Ibu Kota Nusantara PUPR PPU Terkendala Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Dekat IKN Jaga Kelestarian Lingkungan Lewat Penanaman Pohon di KIPP IKN Delegasi Sabah Kunjungi Ibu Kota Nusantara, Eksplorasi Potensi Investasi dan Kerja Sama Otorita IKN Terima Kunjungan Delegasi Pengusaha Rusia, Bahas Peluang Kerja Sama Pembangunan IKN PPU Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan, Dorong Peningkatan Kapasitas

PENAJAM PASER UTARA

Marak Media Online “Hantu”, SMSI PPU: Himpunan Media Lokal Jadi Kunci Kontrol

badge-check


					Foto: Podcast bersama KPU PPU dan Ketua SMSI PPU dalam acara “Dari Redaksi ke Demokrasi” (Dok: CahayaBorneo/AJI) Perbesar

Foto: Podcast bersama KPU PPU dan Ketua SMSI PPU dalam acara “Dari Redaksi ke Demokrasi” (Dok: CahayaBorneo/AJI)

PENAJAM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) bersama dengan Sayyid Hasan berbincang dalam Tempat Podcast Seru (TPS), yang berlokasi di studio podcast atau kantor KPU PPU.

Pada podcast kali ini, KPU PPU mengangkat tema “Dari Redaksi ke Demokrasi: Cerita di Balik Layar Liputan Pemilu dan Pilkada 2024”, yang membahas mengenai SOP atau aturan dalam perusahaan media.

Host, yang juga menjabat sebagai Kadiv Sosdiklith, Prahubmas, dan SDM KPU PPU, Aris, menanyakan terkait apa saja yang harus dilakukan untuk menjadi wartawan serta bagaimana cara sebuah perusahaan media bisa beroperasi di suatu daerah.

“Saya sudah lama di PPU ini, dan banyak sekali wartawan yang saya temui, tapi saya masih belum tahu di mana kantor mereka,” terang Aris, pada Kamis (20/11/2025).

Selain itu, ia juga mempertanyakan peran media dalam peliputan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), agar masyarakat tidak terpecah belah hanya karena pemberitaan yang tidak berimbang.

Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) PPU, Sayyid Hasan, menegaskan bahwa media lokal di setiap daerah harus memiliki himpunan atau organisasi agar memiliki naungan.

Hal ini penting karena saat ini banyak media online bermunculan tanpa diketahui asal-usulnya dan hanya mengambil keuntungan, misalnya dengan memberitakan berita kontrak, tanpa menyajikan berita umum.

“Saat ini SMSI sudah menghimpun media lokal untuk mengetahui media mana yang bertugas di daerah kita dan juga untuk melakukan kontrol,” jelas Sayyid Hasan.

Hal ini diperlukan karena banyak media yang tidak memiliki kantor tetap di suatu daerah, dan untuk menjadikan media sebagai perusahaan harus memiliki karyawan yang jelas. (CB/AJI)

Reporter   : Aji Yudha

Editor        : Nanabq

Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

PEP Tanjung Field Ajak Masyarakat Jaga Keamanan Jalur Pipa Migas di PPU

24 November 2025 - 17:01 WITA

Keriangan POPDA PPU Berbuah Manis, Omzet UMKM Lokal Meroket Hingga Lima Kali Lipat

24 November 2025 - 16:17 WITA

Polres PPU Tegakkan Disiplin Internal dalam Operasi Zebra Mahakam 2025

24 November 2025 - 12:31 WITA

Polres PPU Tangkap Dua Pencuri Proyek MBG, Akhiri Aksi Beruntun di Lima Lokasi

24 November 2025 - 12:27 WITA

Gowes Bersama Kapolres PPU: Wujud Kedekatan Polri dan Masyarakat di Jumat Sehat

24 November 2025 - 12:22 WITA

Trending di PENAJAM PASER UTARA