Menu

Mode Gelap
Basuki Hadimuljono dan Jess Dutton Bahas Kolaborasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Ibu Kota Nusantara PUPR PPU Terkendala Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Dekat IKN Jaga Kelestarian Lingkungan Lewat Penanaman Pohon di KIPP IKN Delegasi Sabah Kunjungi Ibu Kota Nusantara, Eksplorasi Potensi Investasi dan Kerja Sama Otorita IKN Terima Kunjungan Delegasi Pengusaha Rusia, Bahas Peluang Kerja Sama Pembangunan IKN PPU Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan, Dorong Peningkatan Kapasitas

ADVERTORIAL KOMINFO PPU

Pemkab PPU Perkuat Pencegahan Stunting Lewat Program ‘CINTA’, Prioritaskan Keluarga Sebagai Agen Utama

badge-check


					Foto: Bupati PPU, Mudyat Noor (Dok: CahayaBorneo/AJI). Perbesar

Foto: Bupati PPU, Mudyat Noor (Dok: CahayaBorneo/AJI).

PENAJAM – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (Pemkab PPU) mengambil langkah serius dalam upaya penanggulangan stunting dengan meluncurkan Program Cegah Stunting Ibu Anak Tangguh Aktif (CINTA).

Program inovatif ini dirancang untuk memberikan pendampingan yang lebih intensif dan terarah kepada keluarga yang berisiko stunting, meskipun implementasi optimalnya baru akan dimulai pada tahun 2026.

Bupati PPU, Mudyat Noor, menegaskan bahwa pencegahan masalah gizi kronis ini harus dimulai dari unit terkecil, yakni keluarga sebagai lingkungan pertama tumbuh kembang anak.

Melalui edukasi dan pendampingan yang sistematis, ia berharap kesadaran dan pemahaman masyarakat terkait pemenuhan gizi, kesehatan ibu hamil, tumbuh kembang anak, dan pola asuh dapat semakin meningkat sejak anak masih dalam kandungan hingga usia balita.

“Program CINTA menekankan bahwa keluarga adalah agen utama dalam pencegahan stunting. Dengan pendampingan yang lebih terarah, kami ingin memastikan anak-anak tumbuh sehat dan berkembang optimal,” ujarnya pada Minggu (7/12/2025).

Program ini memberikan fokus pendampingan pada aspek pemenuhan gizi, kesehatan ibu hamil, tumbuh kembang anak, dan perbaikan pola asuh di dalam rumah tangga.

Secara strategis, Program CINTA menargetkan ibu dan remaja perempuan sebagai sasaran utama. Hal ini didasari oleh peran krusial mereka dalam mengelola asupan gizi keluarga, perencanaan kehamilan, dan kesiapan untuk menghadapi kehamilan di usia ideal.

Keterlibatan aktif kelompok ini diharapkan dapat memutus rantai risiko stunting dari hulu.

Menurut Mudyat Noor, keberhasilan pencegahan stunting tidak hanya bergantung sepenuhnya pada pelayanan kesehatan semata.

Komunikasi yang efektif dalam keluarga, lingkungan yang mendukung, serta penerapan pola asuh yang tepat juga merupakan penentu penting.

“Stunting bukan hanya soal kurang gizi, tetapi juga pola pengasuhan, perhatian, dan kesiapan keluarga,” tambahnya.

Dengan penguatan intervensi berbasis keluarga melalui Program CINTA, Pemerintah Kabupaten PPU berharap mampu menekan angka stunting secara bertahap dan berkelanjutan.

“Targetnya adalah mewujudkan generasi masa depan yang lebih sehat, cerdas, dan produktif, mendukung terciptanya sumber daya manusia unggul di PPU,” pungkasnya. (ADV/CB/AJI)

Reporter   : Aji Yudha

Editor        : Nanabq

Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Kejurnas Pickleball 2025 Resmi Dibuka, Bupati PPU Pukul Bola Pertama

13 Desember 2025 - 11:48 WITA

Kepengurusan KAHMI PPU Periode 2025–2030 Resmi Dilantik, Indrayani Pimpin Presidium

13 Desember 2025 - 10:57 WITA

Sat Binmas Polres PPU Gelar Pelatihan Peningkatan Kemampuan Satpam dan Dishub

12 Desember 2025 - 13:11 WITA

Harga Pangan di PPU Merangkak Naik Jelang Nataru

12 Desember 2025 - 12:41 WITA

Selamatkan Habitat Bekantan, 200 Pohon Perpak Ditanam di Sungai Tunan

11 Desember 2025 - 19:43 WITA

Trending di PENAJAM PASER UTARA