PENAJAM – Deputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Alimuddin, menegaskan bahwa meskipun terjadi banjir di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) pada 24 Juni 2024 lalu, kejadian tersebut tidak mempengaruhi jalannya proyek pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Banjir yang terjadi di Sepaku baru-baru ini berada di luar kawasan KIPP, sehingga pengerjaan proyek IKN tetap berjalan sesuai rencana,” kata Alimuddin dalam wawancara dengan media, Selasa (2/7/2024).
Alimuddin menjelaskan bahwa pemerintah pusat telah merencanakan pembangunan infrastruktur pengendalian banjir di Kelurahan Sepaku, Kecamatan Sepaku.
Program ini bertujuan untuk mengatasi masalah banjir yang sering melanda wilayah RT 3, Kelurahan Sepaku.
“Pembangunan infrastruktur pengendalian banjir di Kelurahan Sepaku harus segera dilakukan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Alimuddin menyebutkan bahwa proyek tersebut masih menghadapi tantangan terkait pembebasan lahan milik warga yang belum selesai oleh pemerintah.
“Pj Bupati PPU, Pj Gubernur Kaltim, dan perwakilan dari OIKN telah melakukan pertemuan dengan masyarakat terdampak untuk menyelesaikan masalah ini,” tambahnya.
Dia menegaskan bahwa semua permasalahan yang muncul telah ditangani dengan baik, dan masyarakat setempat tidak menghalangi jalannya proyek sejak awal.
Tetapi ada hak masyarakat yang perlu kita selesaikan. Ini sudah kita carikan jalan keluar sesuai regulasi yang ada,” tutupnya.
“Namun, kami memahami bahwa ada hak-hak masyarakat yang perlu diselesaikan. Kami sudah mencari solusi yang sesuai dengan regulasi yang ada,” tutup Alimuddin.
Otorita IKN terus memastikan bahwa proyek-proyek strategis seperti infrastruktur pengendalian banjir tetap berjalan lancar demi kepentingan masyarakat dan kelangsungan pembangunan IKN. (CB/DADM)
Tim Redaksi CahayaBorneo.com