PASER – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Paser menggelar seminar akhir penyusunan dokumen lanjutan Demplot Pilot Projek Pengembangan Produk Unggulan Desa paling potensial, di ruang rapat Sadurengas, Senin (2/9/2024).
Kegiatan yang melibatkan Universitas Mulawarman (Unmul) Kalimantan Timur menghadirkan narasumber Dekan Fakultas Kehutanan Unmul, dan beberapa perangkat daerah terkait.
Kepala Bapeddalitbang Paser, Rusdian Nor, mengatakan kegiatan tersebut dilakukkan dalam rangka mencari rekomendasi atas penyusunan dokumen lanjutan Demplot Pilot Projek Pengembangan Produk Unggulan Desa paling potensial di daerah.
“Kami membutuhkan rekomendasi terhadap produk produk unggulan yang sedang dikaji. Bagaimana prospeknya, bagaimana nanti menyusun rencana aksinya, sehingga nanti tentunya potensi unggulan ini juga bisa diintervensi melalui program dan kegiatan Bapeddalitbang,” kata Rusdian Nor.
Ia berharap dari rekomendasi yang dikeluarkan ada beberapa kajian tentang potensi yang bisa digunakan untuk pembangunan Kabupaten Paser.
Dikemukakannya, saat ini 70-75 % sumber pendanaan pembangunan Kabupaten Paser diperoleh dari dana bagi hasil tambang dan migas.
Jika terdapat kebijakan larangan penggalian sumber daya alam, maka yang akan terjadi kita akan kehilangan pendapatan untuk membiayai pembangunan daerah. Sementara dana bagi hasil daerah yang diterima dari sektor pertanian 13%.
“Jadi kita perlu melakukan kajian terhadap potensi unggulan ini diharapkan nantinya sektor tambang itu bisa tumbuh dengan signifikan dari tahun ketahun,” ungkap Rusdian Nor.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJPD) Kabupaten Paser, lanjut dia, Pemkab Paser akan melakukan transformasi ekonomi melalui pemanfaatan produk potensial unggulan daerah.
Sebelum melakukan itu, harus ditetapkan terlebih dahulu produk unggulan dasar yang memerlukan kajian seperti yang saat ini dilakukan.
Rusidan Nor mengakui dampak dari hilangnya potensi dana bagi hasil dari sektor batu bara pada lapangan pekerjaan dan perekonomian daerah secara luas.
Ia berharap pertumbuhan ekonomi dari sektor non tambang mencapai 2% sehingga potensi produk unggulan daerah secara perlahan dapat meningkat.
“Saya sangat peserta rapat dapat memberi rekomendasi dalam penyusunan dokumen ini agar hasil yang dikeluarkan dapat bermanfaat bagi kemajuan ekonomi Kabupaten Paser,” ucap Rusdian Nor. (CB02/05)