Menu

Mode Gelap
Basuki Hadimuljono dan Jess Dutton Bahas Kolaborasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Ibu Kota Nusantara PUPR PPU Terkendala Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Dekat IKN Jaga Kelestarian Lingkungan Lewat Penanaman Pohon di KIPP IKN Delegasi Sabah Kunjungi Ibu Kota Nusantara, Eksplorasi Potensi Investasi dan Kerja Sama Otorita IKN Terima Kunjungan Delegasi Pengusaha Rusia, Bahas Peluang Kerja Sama Pembangunan IKN PPU Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan, Dorong Peningkatan Kapasitas

Advertorial

Banjir Rob Ancam Ribuan Jiwa di Pesisir PPU, BPBD Intensifkan Pengawasan

badge-check


					Ahli Muda Kebencanaan BPBD PPU, Muhammad pada saat ditemui di kantornya. (Dok : Istimewa) Perbesar

Ahli Muda Kebencanaan BPBD PPU, Muhammad pada saat ditemui di kantornya. (Dok : Istimewa)

PENAJAM– Ancaman banjir rob (banjir laut pasang) semakin nyata di wilayah pesisir Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU telah mengidentifikasi enam Rukun Tetangga (RT) yang paling rentan terdampak, meliputi Kelurahan Tanjung Tengah, Saloloang, dan Pejala.

Ahli Muda Kebencanaan BPBD PPU, Muhammad mengungkapkan bahwa peningkatan intensitas hujan dan pasang surut air laut menjadi faktor utama pemicu banjir rob. Kondisi ini diperparah oleh penurunan permukaan tanah akibat berbagai aktivitas manusia.

“Warga di enam RT tersebut harus selalu siap siaga. Banjir rob bisa terjadi kapan saja, terutama saat musim hujan tiba,” tegas Muhammad Sabtu (16/11/2024).

Data terbaru menunjukkan bahwa ribuan jiwa berpotensi terdampak banjir rob di wilayah tersebut. Selain merendam pemukiman warga, banjir rob juga berpotensi merusak infrastruktur, lahan pertanian, dan mengancam mata pencaharian masyarakat pesisir.

Menanggapi ancaman tersebut, BPBD PPU telah meningkatkan pengawasan dan koordinasi dengan berbagai pihak terkait.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada. Jika terjadi banjir, segera mengungsi ke tempat yang lebih aman dan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang,” ujar Muhammad.

Selain upaya pemerintah, peran serta masyarakat sangat penting dalam mengurangi dampak banjir rob. Penanaman mangrove, pengelolaan sampah yang baik, dan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan adalah beberapa contoh tindakan yang dapat dilakukan oleh masyarakat. (ADV/CB/AJI)

Tim Redaksi CahayaBorneo.com

Foto : Ahli Muda Kebencanaan BPBD PPU, Muhammad pada saat ditemui di kantornya (Dok : Istimewa)

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Tingkatkan Produksi Pangan, Distan PPU Jemput Bola Bangun SPBU di Desa Sebakung Jaya

28 November 2025 - 13:32 WITA

Podcast Sampul Sayyid Bedah Masalah Air: Ketika Warga PPU Lelah Menanti Air Bersih

28 November 2025 - 13:28 WITA

Proyek TK Negeri Pembina 3 Capai Final, Siap Tampung Siswa Tahun Ajaran Baru

28 November 2025 - 13:20 WITA

Perumda AMDT PPU Koneksikan Jaringan WTP Lawe-Lawe dan Waru Tahun Depan

28 November 2025 - 13:16 WITA

Panahan PPU Lampaui Target di POPDA XVII Kaltim, Raih Tujuh Emas

28 November 2025 - 13:12 WITA

Trending di OLAHRAGA