Menu

Mode Gelap
Basuki Hadimuljono dan Jess Dutton Bahas Kolaborasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Ibu Kota Nusantara PUPR PPU Terkendala Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Dekat IKN Jaga Kelestarian Lingkungan Lewat Penanaman Pohon di KIPP IKN Delegasi Sabah Kunjungi Ibu Kota Nusantara, Eksplorasi Potensi Investasi dan Kerja Sama Otorita IKN Terima Kunjungan Delegasi Pengusaha Rusia, Bahas Peluang Kerja Sama Pembangunan IKN PPU Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan, Dorong Peningkatan Kapasitas

PENAJAM PASER UTARA

Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan di PPU Meningkat, Pemda Tingkatkan Sinergi Pencegahan

badge-check


					Foto: Rapat Koordinasi terkait pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak, tindak pidana perdagangan orang (TPPO), anak berhadapan dengan hukum (ABH). (DOK. ISTIMEWA) Perbesar

Foto: Rapat Koordinasi terkait pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak, tindak pidana perdagangan orang (TPPO), anak berhadapan dengan hukum (ABH). (DOK. ISTIMEWA)

PENAJAM – Penjabat (Pj) Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Zainal Arifin, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang berkontribusi dalam Rapat Koordinasi terkait pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak, tindak pidana perdagangan orang (TPPO), anak berhadapan dengan hukum (ABH), serta perkawinan anak yang diselenggarakan di Aula Lantai 1 Kantor Bupati PPU, Kamis (28/11/2024).

Zainal mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk menyelaraskan rencana kerja dan membahas langkah-langkah strategis dalam mengatasi persoalan tersebut.

“Kekerasan terhadap perempuan dan anak merupakan kejahatan kompleks dengan modus yang terus berkembang. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi kita semua, termasuk Pemerintah Kabupaten PPU dan Provinsi Kalimantan Timur,” ujar Zainal.

Menurut data, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di PPU menunjukkan peningkatan yakni pada Tahun 2022 ada sebanyak 24 kasus kekerasan terjadi pada anak, dan pada perempuan ada sebanyak 16 kasus, dengan total sebanyak 40 korban. Padang tahun 2023 kasus kekerasan pada anak sebanyak 31 kasus, kemudian pada perempuan ada 14 kasus dengan total 45 korban.

Kemdudian pada bulan januari hinggaNovember 2024 kelerasan pada anak sebanyak 34 kasus, kemduian pada perempuan ada 19 kasus dengan total korban sebanyak 53 korban.

Pj Bupati Zainal Arifin menekankan pentingnya sinergi antara keluarga, masyarakat, lembaga masyarakat, dan pemerintah di semua tingkata,desa, kelurahan, kecamatan, hingga kabupaten untuk mencegah dan menangani kasus kekerasan.

“saya rasa perlu adanya sinergitas dari pihak-pihak terkait untuk mencegah terjadinya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, Tindak Pidana Perdagangan Orang, Anak berhadapan dengan Hukum dan Perkawinan Anak khususnya di Kabupaten Penajam Paser Utara,” ucap Zainal.

Zainal juga mengapresiasi keberadaan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) yang telah berperan dalam pendampingan dan penyelesaian kasus.

Selain itu, ia menekankan pentingnya penguatan nilai-nilai karakter dalam keluarga, peningkatan fungsi ketahanan keluarga, dan pemberian kasih sayang untuk mencegah kekerasan sejak dini.

“Melalui komitmen dan koordinasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait, kita dapat menciptakan lingkungan yang aman bagi perempuan dan anak, sekaligus menjawab tantangan kompleks ini secara menyeluruh,” tutupnya. (CB/DMS)

Tim Redaksi CahayaBorneo.com

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Kejurnas Pickleball 2025 Resmi Dibuka, Bupati PPU Pukul Bola Pertama

13 Desember 2025 - 11:48 WITA

Kepengurusan KAHMI PPU Periode 2025–2030 Resmi Dilantik, Indrayani Pimpin Presidium

13 Desember 2025 - 10:57 WITA

Sat Binmas Polres PPU Gelar Pelatihan Peningkatan Kemampuan Satpam dan Dishub

12 Desember 2025 - 13:11 WITA

Harga Pangan di PPU Merangkak Naik Jelang Nataru

12 Desember 2025 - 12:41 WITA

Selamatkan Habitat Bekantan, 200 Pohon Perpak Ditanam di Sungai Tunan

11 Desember 2025 - 19:43 WITA

Trending di PENAJAM PASER UTARA