PENAJAM – Pendapatan para pengemudi bus angkutan umum rute Penajam-Grogot tidak mengalami peningkatan signifikan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Hal ini cukup mengejutkan mengingat biasanya momen libur panjang seperti ini menjadi puncak keramaian transportasi umum.
Harto, salah satu pengemudi bus rute tersebut, mengungkapkan pendapatannya dalam sehari di kisaran Rp 800 ribu dengan jumlah penumpang sekitar 9-10 orang. Bahkan setelah perayaan nataru, peningkatan pendapatan yang diperolehnya pun terbilang minim, hanya sekitar Rp 1 juta dengan penambahan jumlah penumpang sebanyak 16 orang.
“Kalau dibandingkan tahun lalu, pendapatan tahun ini lebih rendah. Biasanya menjelang akhir tahun pendapatan bisa lebih tinggi,” ujar Harto saat diwawancarai Cahaya Borneo, Kamis (01/02/2025) di Terminal Bus Penajam.
Stagnannya pendapatan para pengemudi bus ini diduga kuat disebabkan oleh meningkatnya kepemilikan kendaraan pribadi di masyarakat. Banyak masyarakat yang lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi untuk bepergian, baik dalam kota maupun antar kota, sehingga mengurangi minat masyarakat untuk menggunakan transportasi umum.
“Kondisi ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi para pengemudi angkutan umum. Kamiharus mencari berbagai cara untuk tetap bertahan di tengah persaingan yang semakin ketat dengan kendaraan pribadi serta dampak pandemi yang masih terasa” ungkapnya.
Pemerintah daerah perlu memberikan perhatian lebih terhadap sektor transportasi umum. Dengan menyediakan fasilitas yang lebih baik, meningkatkan kenyamanan, serta memberikan subsidi bagi penumpang, diharapkan minat masyarakat untuk menggunakan transportasi umum dapat kembali meningkat.
Sementara itu, para pengemudi angkutan umum juga perlu melakukan berbagai upaya untuk bertahan, seperti menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, melakukan efisiensi operasional, serta mencari sumber pendapatan. (CB/AJI)
Tim Redaksi CahayaBorneo.com