Menu

Mode Gelap
Basuki Hadimuljono dan Jess Dutton Bahas Kolaborasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Ibu Kota Nusantara PUPR PPU Terkendala Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Dekat IKN Jaga Kelestarian Lingkungan Lewat Penanaman Pohon di KIPP IKN Delegasi Sabah Kunjungi Ibu Kota Nusantara, Eksplorasi Potensi Investasi dan Kerja Sama Otorita IKN Terima Kunjungan Delegasi Pengusaha Rusia, Bahas Peluang Kerja Sama Pembangunan IKN PPU Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan, Dorong Peningkatan Kapasitas

DAERAH

Antisipasi Cuaca Buruk, Pemdes Sebakung Jaya Ajukan Tambahan Oven Pengering Padi

badge-check


					Foto : Gapura Jalan masuk Sebakung Jaya (Dok : CahayaBorneo/AJI) Perbesar

Foto : Gapura Jalan masuk Sebakung Jaya (Dok : CahayaBorneo/AJI)

PENAJAM— Pemerintah Desa (Pemdes) Sebakung Jaya, yang terletak di Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), mengambil langkah proaktif untuk mengamankan hasil panen para petaninya. Baru-baru ini, Pemdes Sebakung Jaya mengajukan usulan penambahan unit oven pengering padi kepada pihak terkait.

Langkah ini diambil sebagai antisipasi terhadap potensi kendala yang kerap dihadapi petani saat musim panen tiba bersamaan dengan curah hujan tinggi.

Kepala Desa Sebakung Jaya, Sajidin, mengungkapkan bahwa saat ini desa mereka hanya memiliki satu unit oven pengering padi. Kondisi ini dinilai sangat rentan menimbulkan permasalahan, terutama ketika panen raya terjadi di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu.

Dengan luas lahan persawahan mencapai 625 hektar, satu unit oven pengering dianggap tidak mampu menampung dan mempercepat proses pengeringan seluruh hasil panen secara efektif.

“Oven pengeringan padi kita saat ini hanya satu, inilah kendala utama yang kami hadapi dalam sektor pertanian,” ujar Sajidin saat ditemui di kediamannya pada Sabtu (05/4).

Ia menjelaskan bahwa keterbatasan fasilitas pengeringan ini seringkali memaksa petani untuk mengandalkan pengeringan secara tradisional di bawah sinar matahari. Metode ini sangat bergantung pada kondisi cuaca dan berisiko menyebabkan penurunan kualitas gabah apabila hujan turun secara tiba-tiba.

Lebih lanjut, Sajidin menyampaikan harapannya terkait program Brigade Pangan yang saat ini tengah diinisiasi oleh Presiden Republik Indonesia. Ia berharap program tersebut tidak hanya fokus pada musim tanam rendeng (musim hujan), tetapi juga dapat berlanjut hingga musim tanam gadu (musim kemarau).

“Keberlanjutan program ini akan memberikan kepastian dan dukungan yang lebih komprehensif bagi para petani dalam meningkatkan produktivitas padi mereka sepanjang tahun,” ungkapnya.

Selain itu, Sajidin juga menyinggung mengenai harga beras Bulog yang saat ini berada di angka Rp 6.500 per kilogram. Ia berharap adanya kebijakan yang dapat menjaga stabilitas harga di tingkat petani, sehingga mereka mendapatkan keuntungan yang layak dari hasil jerih payah mereka.

“Ketersediaan fasilitas pengeringan yang memadai diharapkan dapat membantu petani menghasilkan gabah berkualitas baik, yang pada akhirnya dapat berdampak positif pada harga jual di pasaran,” imbuhnya.

Usulan penambahan oven pengering padi ini menjadi bukti keseriusan Pemdes Sebakung Jaya dalam mendukung sektor pertanian sebagai salah satu tulang punggung perekonomian desa.

Diharapkan, usulan ini dapat segera terealisasi sehingga para petani di Sebakung Jaya dapat lebih tenang dalam menghadapi musim panen, terlepas dari kondisi cuaca buruk yang mungkin terjadi, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan mereka. (CB/AJI)

Tim Redaksi CahayaBorneo.com

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Tingkatkan Produksi Pangan, Distan PPU Jemput Bola Bangun SPBU di Desa Sebakung Jaya

28 November 2025 - 13:32 WITA

Podcast Sampul Sayyid Bedah Masalah Air: Ketika Warga PPU Lelah Menanti Air Bersih

28 November 2025 - 13:28 WITA

Proyek TK Negeri Pembina 3 Capai Final, Siap Tampung Siswa Tahun Ajaran Baru

28 November 2025 - 13:20 WITA

Perumda AMDT PPU Koneksikan Jaringan WTP Lawe-Lawe dan Waru Tahun Depan

28 November 2025 - 13:16 WITA

Panahan PPU Lampaui Target di POPDA XVII Kaltim, Raih Tujuh Emas

28 November 2025 - 13:12 WITA

Trending di OLAHRAGA