Menu

Mode Gelap
Hujan Deras Sebabkan Banjir di Penajam, Ratusan Keluarga Mengungsi

IBU KOTA NUSANTARA

Tragis, Pemuda Girimukti Ditemukan Tak Bernyawa di Perairan Tanjung Jumlai Setelah Pencarian Panjang

badge-check


					foto : penemuan mayat di tanjung Jumlai yang telah mengambang (Dok : Istimewa) Perbesar

foto : penemuan mayat di tanjung Jumlai yang telah mengambang (Dok : Istimewa)

PENAJAM— Kabar duka menyelimuti Desa Girimukti setelah Moh Ali Maulana Yusuf (21), seorang pemuda warga RT 12, ditemukan meninggal dunia pada Minggu pagi (20/4). Korban sebelumnya dilaporkan hilang selama tiga hari usai tenggelam di perairan Tanjung Jumlai, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Tim SAR gabungan dan nelayan setempat melakukan pencarian intensif sejak Jumat (18/4) sekitar pukul 10.15 WITA, waktu di mana Ali pertama kali dinyatakan hilang. Insiden nahas ini terjadi ketika korban berinisiatif melompat ke laut untuk mencoba mengamankan sebuah kapal yang terlepas dari ikatannya di dekat bagang tempat ia dan temannya sedang memancing.

Padahal rekan korban sempat memberikan peringatan terkait kondisi gelombang yang cukup tinggi saat itu. Namun, Ali tetap berupaya mengejar kapal tersebut hingga akhirnya terseret arus. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU, Kuncoro, membenarkan penemuan jenazah korban.

“Pada hari ketiga pencarian ini, sekitar pukul 06.58 WITA, kami menerima laporan dari nelayan yang menemukan sesosok mayat mengapung,” ujarnya pada Minggu (20/4).

Identifikasi jenazah dipastikan sesuai dengan ciri-ciri pakaian terakhir yang dikenakan korban, yaitu baju merah lengan panjang dan celana pendek berwarna coklat tua. Jenazah Ali ditemukan berjarak sekitar 5,69 mil laut dari lokasi awal ia dilaporkan hilang.

“Jenazah korban telah berhasil dievakuasi dan saat ini telah dibawa ke rumah duka di Desa Girimukti menggunakan ambulans desa,” imbuhnya.

Menyusul kejadian tragis ini, Kuncoro mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya para nelayan dan mereka yang beraktivitas di laut, untuk senantiasa berhati-hati dan mengutamakan keselamatan.

“Kondisi perairan yang tidak menentu, terutama dengan gelombang yang cukup besar, memerlukan kewaspadaan ekstra demi mencegah kejadian serupa terulang kembali,” pungkasnya. (CB/AJI)

Tim Redaksi CahayaBorneo.com

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Wakil Presiden Gibran Akhiri Kunjungan Kerja di IKN dengan Menanam Pohon

31 Mei 2025 - 17:02 WITA

Kunjungan Kerja Wapres Gibran di IKN, Apresiasi Progres Nyata Pembangunan IKN

31 Mei 2025 - 16:51 WITA

Paser Raih Juara 1 Parade Budaya di Nusantara Culture Festival 2025 di IKN

31 Mei 2025 - 16:13 WITA

Nusantara Berbudaya: Otorita IKN bersama Kementerian Kebudayaan Membuka Nusantara Cultural Festival

31 Mei 2025 - 16:09 WITA

Pemuda di Penajam Ditemukan Meninggal Dunia di Toko Sembako

30 Mei 2025 - 19:26 WITA

Trending di PENAJAM PASER UTARA