Menu

Mode Gelap
Basuki Hadimuljono dan Jess Dutton Bahas Kolaborasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Ibu Kota Nusantara PUPR PPU Terkendala Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Dekat IKN Jaga Kelestarian Lingkungan Lewat Penanaman Pohon di KIPP IKN Delegasi Sabah Kunjungi Ibu Kota Nusantara, Eksplorasi Potensi Investasi dan Kerja Sama Otorita IKN Terima Kunjungan Delegasi Pengusaha Rusia, Bahas Peluang Kerja Sama Pembangunan IKN PPU Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan, Dorong Peningkatan Kapasitas

SAMARINDA

Operasi SAR Longsor Samarinda Ditutup, Lima Selamat dan Satu Meninggal Dunia

badge-check


					foto: evakuasi oleh tim SAR (Dok. Basarnas) Perbesar

foto: evakuasi oleh tim SAR (Dok. Basarnas)

SAMARINDA – Operasi pencarian dan pertolongan (SAR) atas peristiwa tanah longsor yang terjadi di Jl. Gerilya, Gang Keluarga, Samarinda, Kalimantan Timur, resmi diusulkan ditutup pada Selasa (28/5) sore. Penutupan operasi dilakukan setelah seluruh korban berhasil ditemukan, dengan rincian lima orang selamat dan satu orang meninggal dunia.

Korban yang selamat adalah M. Aidil (laki-laki, usia 50-an), Nur Aisah (perempuan, usia 40-an), Sarmila (perempuan, 19 tahun), Selvi (perempuan, 19 tahun), dan Ayu (perempuan, 22 tahun). Sementara itu, satu korban meninggal dunia atas nama Sutiah, seorang perempuan berusia 40 tahun.

Pencarian pada hari kedua dilaksanakan mulai pukul 07.00 WITA, diawali dengan briefing Tim SAR Gabungan. Proses evakuasi dilakukan secara manual dengan bantuan dua unit ekskavator dari Dinas PUPR Kota Samarinda. Pada pukul 16.27 WITA, korban terakhir atas nama Sutiah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia tertimbun reruntuhan bangunan.

“Alhamdulillah seluruh korban berhasil ditemukan. Setelah debriefing bersama seluruh unsur potensi SAR, operasi ini kami usulkan untuk ditutup, dan seluruh personel kembali ke satuan masing-masing dengan tetap siaga,” ujar Komandan Tim SAR, Iwan Setiawan, dalam keterangannya.

Selama pelaksanaan operasi, tantangan utama adalah tanah yang masih labil dan berpotensi bergerak, sehingga tim harus ekstra hati-hati saat menggali reruntuhan. Sementara itu, cuaca di lokasi selama pencarian terpantau berawan, mendukung kelancaran evakuasi.

Iwan Setiawan juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam operasi ini. Ia menegaskan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat di wilayah rawan bencana, serta kolaborasi lintas sektor dalam penanganan darurat bencana alam.

“Terima kasih untuk semua unsur yang telah bekerja tanpa lelah demi kemanusiaan.” (CB/Rilis)

 

Sumber : Basarnas

Editor    : Nanabq

Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!!

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Dr. Indrayani Resmi Pimpin PIRA PPU, Dorong Perempuan Lebih Berdaya dan Mandiri

11 November 2025 - 14:15 WITA

Borneo Cantata Raih Juara Umum di The Malaysian Choral Eisteddfod 2025

10 November 2025 - 09:13 WITA

Wabup PPU Hadiri Expose Pengembangan Kerja Sama Desa dengan Pihak Ketiga Tahun 2025

7 November 2025 - 14:42 WITA

PHM Bagikan Praktik Terbaik Rehabilitasi Mangrove di Forum Kehutanan Kaltim

27 Oktober 2025 - 14:15 WITA

Pertamina Hulu Mahakam Berbagi Praktik Terbaik Rehabilitasi Mangrove di Kalimantan Timur

24 Oktober 2025 - 17:03 WITA

Trending di SAMARINDA