Menu

Mode Gelap
Basuki Hadimuljono dan Jess Dutton Bahas Kolaborasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Ibu Kota Nusantara PUPR PPU Terkendala Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Dekat IKN Jaga Kelestarian Lingkungan Lewat Penanaman Pohon di KIPP IKN Delegasi Sabah Kunjungi Ibu Kota Nusantara, Eksplorasi Potensi Investasi dan Kerja Sama Otorita IKN Terima Kunjungan Delegasi Pengusaha Rusia, Bahas Peluang Kerja Sama Pembangunan IKN PPU Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan, Dorong Peningkatan Kapasitas

Advertorial DPRD Kaltim

Ketua Komisi II DPRD Kaltim Soroti Mangkraknya Hotel Atlet: Sudah Habiskan Miliaran, Belum Juga Difungsikan

badge-check


					foto: Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Timur, Sabaruddin Panrecalle. (Dok. CB/ QLA) Perbesar

foto: Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Timur, Sabaruddin Panrecalle. (Dok. CB/ QLA)

SAMARINDA – Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Timur, Sabaruddin Panrecalle, melontarkan kritik tajam terhadap pemanfaatan aset-aset milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang dinilai tidak maksimal. Salah satu sorotan utamanya tertuju pada bangunan Hotel Atlet di Samarinda yang hingga kini belum difungsikan, meski telah menghabiskan anggaran miliaran rupiah dari APBD.

Sorotan ini mencuat dalam kegiatan monitoring lintas instansi yang melibatkan BPKAD, Dispora, Biro Umum, dan Biro Hukum Setda Kaltim. Dalam tinjauan tersebut, Sabaruddin menyebut Hotel Atlet sebagai contoh nyata lemahnya tata kelola aset daerah.

“Ini bangunan besar yang sudah habiskan anggaran cukup banyak, tapi tidak juga dimanfaatkan. Tiap bulan tetap keluar biaya listrik, air, dan pemeliharaan,” ujar politikus Partai Gerindra itu, Senin (2/6/2025).

Bangunan berlantai empat dengan kapasitas 273 kamar itu semula dirancang sebagai fasilitas pendukung kegiatan olahraga dan penginapan bagi atlet. Namun, hingga kini, statusnya masih sebatas konstruksi nyaris rampung—tanpa operasional, tanpa manfaat.

Menurut Sabaruddin, sejumlah kamar masih belum memenuhi klasifikasi standar perhotelan, sehingga belum layak difungsikan. Kondisi ini, jika terus dibiarkan, dikhawatirkan akan menjadi beban jangka panjang bagi keuangan daerah.

Ia mendorong Pemprov Kaltim untuk membuka peluang kerja sama pengelolaan dengan pihak ketiga sebagai solusi agar aset tersebut tak terus terbengkalai.

“Buka saja ruang kerja sama. Biarkan swasta masuk dan kelola bangunan ini secara profesional. Jangan dibiarkan kosong terus,” katanya.

Jika skema pengelolaan sebagai hotel dianggap sulit diwujudkan, Sabaruddin bahkan mengusulkan opsi alternatif, seperti mengalihfungsikan bangunan itu menjadi wisma, rumah singgah, atau rumah kos bagi pelajar dan mahasiswa.

“Yang penting bangunan ini punya manfaat dan tidak terus membebani APBD,” pungkasnya. (ADV/CB/QLA)

 

Editor : Nanabq

Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!

 

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

PT Pertamina EP Sangatta Field Gelar Fun Run 5K Pertama Bersama Masyarakat di Sangatta Selatan

26 September 2025 - 16:38 WITA

Bangun Hidup Lebih Sehat, Saatnya Warga Kalimantan Timur Upgrade ke Smart Water Dispenser MODENA!

18 September 2025 - 11:36 WITA

Pupuk Kaltim Jadi Sponsor Utama Porwada Kaltim 2025, Bontang Siap Jadi Tuan Rumah

17 September 2025 - 20:52 WITA

Sambut Dua Dekade PT Pertamina EP, Pertamina Hulu Indonesia Gelar Aksi Sosial di Kalimantan

15 September 2025 - 13:30 WITA

Kasdam VI/Mulawarman Tutup Pendidikan Tamtama Infanteri 2025, Tekankan Disiplin dan Pengabdian Prajurit

15 September 2025 - 04:38 WITA

Trending di KALTIM