Menu

Mode Gelap
Basuki Hadimuljono dan Jess Dutton Bahas Kolaborasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Ibu Kota Nusantara PUPR PPU Terkendala Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Dekat IKN Jaga Kelestarian Lingkungan Lewat Penanaman Pohon di KIPP IKN Delegasi Sabah Kunjungi Ibu Kota Nusantara, Eksplorasi Potensi Investasi dan Kerja Sama Otorita IKN Terima Kunjungan Delegasi Pengusaha Rusia, Bahas Peluang Kerja Sama Pembangunan IKN PPU Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan, Dorong Peningkatan Kapasitas

Advertorial DPRD Kaltim

Warga Menduga Aktivitas Tambang Jadi Pemicu, ESDM Sebut Faktor Alam

badge-check


					foto: Wakil Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi. ( Dok. CB/QLA) Perbesar

foto: Wakil Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi. ( Dok. CB/QLA)

SAMARINDA – Komisi III DPRD Kalimantan Timur membentuk tim investigasi gabungan untuk menelusuri penyebab longsor yang terjadi di kawasan Jalan Soekarno-Hatta, Kilometer 28, Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara. Pembentukan tim ini merupakan tindak lanjut dari rapat dengar pendapat (RDP) yang digelar pada Senin (2/6/2025).

Rapat dipimpin Wakil Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi, dan dihadiri sejumlah pihak terkait, mulai dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim, Pemerintah Desa Batuah, perwakilan manajemen PT Baramulti Suksessarana (BSSR), kuasa hukum warga, hingga perwakilan masyarakat terdampak.

“Kami hadir untuk mencari solusi atas persoalan ini dan memastikan adanya tanggung jawab dari pihak-pihak terkait,” kata Reza dalam pernyataannya usai RDP.

Longsor yang terjadi di lokasi tersebut berdampak langsung terhadap 22 kepala keluarga yang tinggal di kawasan itu. Warga menilai aktivitas pertambangan milik PT BSSR turut berkontribusi terhadap terjadinya bencana tersebut. Namun, Dinas ESDM menyebut penyebab longsor adalah murni faktor alam.

“Jadi ada perbedaan pandangan antara kajian akademis dan pengalaman warga di lapangan. Untuk itu, perlu kajian menyeluruh,” ujar politikus Partai Gerindra itu.

Komisi III berencana melibatkan berbagai unsur dalam tim investigasi, seperti Dinas ESDM, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN), perwakilan warga, perusahaan, dan lembaga teknis lainnya. Tim ini akan menyusun kajian objektif yang menjadi dasar langkah penanganan selanjutnya.

Reza juga meminta Pemerintah Desa Batuah segera berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dan Pemerintah Provinsi Kaltim untuk melakukan peninjauan lapangan.

“Peninjauan dijadwalkan berlangsung pada pekan kedua Juni,” kata dia.

Warga berharap investigasi ini tidak sekadar menjadi prosedur formal, melainkan menghasilkan langkah konkret yang menjamin keselamatan dan keberlanjutan hidup mereka di kawasan yang terdampak. (ADV/CB/QLA)

 

Penulis : QLA

Editor : Nanabq

Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!

 

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Samarinda dan Kukar Bersaing Ketat di Puncak Klasemen Sementara POPDA XVII Kaltim 2025

19 November 2025 - 11:58 WITA

PHI Gelar BASO IGA, Perkuat Kolaborasi dengan Media di Tengah Tantangan Migas

19 November 2025 - 11:24 WITA

Ajak Masyarakat Jadi Suporter, Disdikpora PPU: Mari Semangati Atlet Kita

14 November 2025 - 16:34 WITA

Brigif TP 85/BTC Terima Kunjungan Kerja Pangdam VI/Mlw, Bahas Penguatan Ketahanan Wilayah dan Pembinaan Satuan

12 November 2025 - 13:22 WITA

Pangdam VI/Mlw Hadiri Penanaman Perdana Padi Gogo oleh Brigif TP 85/BTC di Kutai Barat

12 November 2025 - 13:15 WITA

Trending di KALTIM