Menu

Mode Gelap
Basuki Hadimuljono dan Jess Dutton Bahas Kolaborasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Ibu Kota Nusantara PUPR PPU Terkendala Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Dekat IKN Jaga Kelestarian Lingkungan Lewat Penanaman Pohon di KIPP IKN Delegasi Sabah Kunjungi Ibu Kota Nusantara, Eksplorasi Potensi Investasi dan Kerja Sama Otorita IKN Terima Kunjungan Delegasi Pengusaha Rusia, Bahas Peluang Kerja Sama Pembangunan IKN PPU Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan, Dorong Peningkatan Kapasitas

Advertorial DPRD Kaltim

DPRD Kaltim Dorong Percepatan Perbaikan Jalan Poros Belayan, Akses Vital Pedalaman Kukar

badge-check


					Foto: Anggota DPRD Kaltim dari Partai Golkar, Salehuddin. (dok.IST) Perbesar

Foto: Anggota DPRD Kaltim dari Partai Golkar, Salehuddin. (dok.IST)

SAMARINDA – DPRD Kalimantan Timur terus mendesak percepatan perbaikan infrastruktur jalan di jalur Poros Belayan, akses penting yang menghubungkan Tenggarong, ibu kota Kutai Kartanegara (Kukar), dengan kawasan pedalaman sekaligus jalur alternatif menuju Kutai Barat (Kubar).

Anggota DPRD Kaltim dari Partai Golkar, Salehuddin, mengungkapkan kondisi jalan yang membentang dari Desa Sebelimbingan, Kecamatan Kota Bangun, hingga Desa Teluk Muda, Kecamatan Kenohan, kini rusak parah. Jalan tersebut adalah satu-satunya akses darat bagi puluhan desa di tiga kecamatan, yaitu Kenohan, Kembang Janggut, dan Tabang.

“Jalur poros Belayan sangat strategis. Selain menjadi urat nadi masyarakat pedalaman Kukar, jalur ini juga digunakan warga Kutai Barat untuk memperpendek waktu tempuh ke Tenggarong dan Samarinda,” ujar Salehuddin, Kamis (5/6/2025).

Meski penting, upaya perbaikan jalan terhambat kendala anggaran. Anggaran yang sempat masuk APBD Kaltim akhirnya dicoret akibat rasionalisasi. Saat ini, perbaikan hanya mengandalkan dana sekitar Rp 20 miliar dari APBD Murni Kabupaten Kukar, yang dinilai tidak mencukupi.

“Kita perlu anggaran lebih besar untuk membenahi seluruh ruas jalan yang rusak,” kata legislator daerah pemilihan Kukar ini.

Kondisi geografis kawasan yang terdiri dari lahan rawa dan tepi sungai juga menjadi tantangan serius. Saleh menilai perbaikan ideal memerlukan sistem pile slab atau jalan layang agar tahan lama meski membutuhkan biaya besar.

“Karakter tanah di sana sangat menantang. Jika hanya tambal sulam, jalan akan cepat rusak kembali. Pendekatan teknis yang tepat sangat dibutuhkan agar hasilnya tahan lama dan bermanfaat bagi masyarakat,” katanya.

Rusaknya akses ini berdampak langsung pada kehidupan warga. Saat banjir melanda pedalaman, harga bahan pokok melonjak karena terganggunya distribusi.

“Jalan ini bukan sekadar infrastruktur, tapi penopang ekonomi dan akses layanan bagi warga. Kami di DPRD Kaltim akan terus memperjuangkan perbaikan menyeluruh, bukan sekadar tambal jalan,” tutup Saleh. (ADV/CB/QLA)

Penulis : QLA

Editor : Nanabq

Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!

 

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Amanah Persatuan dan Profesionalisme Prajurit dalam Upacara HUT ke-80 Kemerdekaan RI Kodam VI/Mulawarman

17 Agustus 2025 - 21:28 WITA

Upacara Detik-Detik Proklamasi HUT ke-80 RI di Samarinda Berjalan Khidmat

17 Agustus 2025 - 21:21 WITA

Kaltim Mantapkan Persiapan Karisma Event Nusantara 2026 dan Peta Jalan Ekonomi Kreatif 2026–2030

10 Agustus 2025 - 14:14 WITA

Dinas Pariwisata Kaltim Umumkan Enam Finalis Penilaian Arindama 2025, Ada Aturan Baru

9 Agustus 2025 - 13:00 WITA

Catat Capaian Penting Penerapan Prinsip ESG, PT Pertamina Hulu Indonesia Rilis Laporan Keberlanjutan Tahun Buku 2024

4 Agustus 2025 - 13:15 WITA

Trending di KALTIM