Menu

Mode Gelap
Basuki Hadimuljono dan Jess Dutton Bahas Kolaborasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Ibu Kota Nusantara PUPR PPU Terkendala Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Dekat IKN Jaga Kelestarian Lingkungan Lewat Penanaman Pohon di KIPP IKN Delegasi Sabah Kunjungi Ibu Kota Nusantara, Eksplorasi Potensi Investasi dan Kerja Sama Otorita IKN Terima Kunjungan Delegasi Pengusaha Rusia, Bahas Peluang Kerja Sama Pembangunan IKN PPU Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan, Dorong Peningkatan Kapasitas

Advertorial DPRD Kaltim

Jalan Longsor di Km 28 Samarinda–Balikpapan, DPRD Kaltim Minta Pemerintah Pusat Turun Tangan

badge-check


					Foto: Wakil Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi. (CahayaBorneo/QLA) Perbesar

Foto: Wakil Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi. (CahayaBorneo/QLA)

SAMARINDA – Putusnya sebagian badan jalan poros Samarinda–Balikpapan di kilometer 28, Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara, mendorong DPRD Kalimantan Timur mengambil langkah cepat. Komisi III mendesak penanganan segera sekaligus melibatkan pemerintah pusat untuk solusi permanen.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi, mengatakan bahwa jalur tersebut merupakan akses vital yang menghubungkan sejumlah kawasan strategis, termasuk distribusi logistik antardaerah. Oleh karena itu, ia menilai tidak bisa hanya mengandalkan penanganan di tingkat daerah.

“Ini bukan hanya urusan lokal, tapi menyangkut konektivitas antarwilayah di Kalimantan Timur. Kami meminta Kementerian PUPR melalui BBPJN untuk segera mengambil langkah strategis,” kata Reza.

Ia menjelaskan, Komisi III telah menjalin komunikasi intensif, tidak hanya dengan Kementerian PUPR, tetapi juga dengan Komisi V DPR RI melalui Fraksi Gerindra agar dukungan politik di level pusat mempercepat proses penanganan.

“Koordinasi dengan DPR RI perlu dilakukan karena ruas Km 28 ini adalah jalan nasional. Kalau sampai terputus total, distribusi logistik dan mobilitas masyarakat akan lumpuh,” tegasnya.

Sebelumnya, Universitas Mulawarman telah melakukan uji geolistrik di lokasi dan mengindikasikan bahwa longsor disebabkan oleh kondisi tanah yang labil serta curah hujan tinggi. Dugaan keterkaitan dengan aktivitas tambang sempat mencuat, namun dibantah berdasarkan kajian geologi.

“Sempat ada isu tambang, tapi informasi dari kepala desa dan hasil kajian Unmul menyimpulkan ini murni faktor alam,” ujar Reza.

Langkah penanganan darurat juga didorong agar ruas jalan tetap fungsional sembari menunggu rekonstruksi permanen. Reza meminta Dinas PUPR Kaltim, terutama bidang Bina Marga, untuk segera berkoordinasi dengan BBPJN.

Sementara itu, Dinas Perhubungan Kaltim diminta memperketat pengawasan terhadap arus kendaraan, terutama di jalur alternatif yang melewati Samboja, Muara Jawa, dan Sanga-Sanga, serta memantau kendaraan over dimension dan overloading (ODOL) yang berpotensi mempercepat kerusakan jalan.

“Jangan sampai jalur alternatif yang ada malah ikut rusak parah karena beban berlebih. Dishub harus lebih aktif di lapangan,” pungkasnya. (ADV/CB/QLA)

Penulis : QLA

Editor : Nanabq

Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

H Baba Dorong Generasi Muda Kaltim Seimbangkan Karier Digital dan Pendidikan

20 Agustus 2025 - 00:31 WITA

DPRD Kaltim Minta BPJS dan Pemda Benahi Layanan JKN, Akibat Cakupan UHC Menurun

15 Agustus 2025 - 21:34 WITA

Agusriansyah Ridwan Dorong Generasi Muda Kaltim Meneladani Nilai Luhur Pemuda Pendahulu

15 Agustus 2025 - 00:18 WITA

Wakil Ketua DPRD Kaltim Tegaskan Pentingnya Kolaborasi Tangani Narkoba demi Pembangunan SDM

14 Agustus 2025 - 16:19 WITA

Damayanti: Jangan Biarkan Anak Muda Terkubur dalam Gawai

13 Agustus 2025 - 16:52 WITA

Trending di Advertorial DPRD Kaltim