PENAJAM – Enam bulan masa kerja kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Mudyat Noor dan Abdul Waris Muin, menjadi momentum evaluasi bagi para pejabat di lingkungan pemerintahan PPU. Bupati Mudyat Noor secara tegas meminta seluruh jajarannya untuk meningkatkan kinerja dan menghindari praktik-praktik kotor seperti jual beli jabatan.
Dalam arahannya, Mudyat Noor menekankan pentingnya kerja maksimal sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing unit kerja. Hal ini tidak hanya untuk memajukan PPU, tetapi juga untuk mengukur integritas kerja di setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
“Harapannya, kita bisa bersama-sama memajukan PPU menjadi daerah yang unggul dari segala aspek, baik ekonomi maupun pembangunan,” ujarnya pada Senin (4/8/2025).
Lebih lanjut, Mudyat secara khusus menyoroti dan melarang keras praktik tercela yang mungkin terjadi di SKPD, terutama jual beli jabatan. Ia menegaskan bahwa jabatan harus diraih berdasarkan kinerja dan dedikasi, bukan dengan cara-cara curang.
“Praktik yang dimaksud ini, seperti jual beli jabatan untuk mengejar jabatan menggunakan segala cara agar bisa mendapatkan jabatan yang dituju,” ungkapnya.
Mudyat Noor menjelaskan bahwa dirinya tidak bisa menanggung beban berat jika ada pejabat yang melakukan praktik tersebut. Ia menegaskan tidak memiliki kedekatan khusus dengan pejabat mana pun dan akan menilai kinerja secara objektif.
“Karena saya tidak memiliki basis kedekatan khusus kepada kawan-kawan di lingkungan jabatan pemerintahan PPU,” jelasnya.
Dengan harapan ini, ia berpesan agar para pejabat bisa menunjukkan kinerja terbaik mereka dalam membangun Kabupaten PPU ke arah yang lebih baik. (ADV/CB/AJI)
Reporter : Aji Yudha
Editor : Nanabq
Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!







