SAMARINDA – Ancaman banjir di Samarinda belum sepenuhnya berakhir meski genangan air sudah mulai surut di beberapa wilayah. Kini, warga justru dihadapkan pada potensi krisis kesehatan, terutama bagi kelompok rentan.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Andi Satya Adi Saputra, meminta Dinas Kesehatan Kota Samarinda segera mengambil langkah konkret dengan menurunkan tenaga medis langsung ke lapangan.
“Dalam situasi seperti ini, kehadiran tenaga kesehatan tidak bisa pasif menunggu pasien datang. Mereka harus proaktif, melakukan pemantauan dari rumah ke rumah,” ujar Andi Satya.
Ia menekankan bahwa kondisi lingkungan pascabanjir yang memburuk telah memperparah sanitasi dan meningkatkan ancaman penyakit. Lansia, anak-anak, serta pengungsi disebut sebagai kelompok yang paling membutuhkan perhatian khusus dari petugas kesehatan.
Menurutnya, penanganan kesehatan tidak bisa setengah-setengah. Harus dilakukan secara menyeluruh, mulai dari pemeriksaan dini, penyuluhan, hingga memberikan pengobatan langsung bila diperlukan. “Tenaga medis harus hadir di tengah masyarakat, bukan menunggu antrean panjang di puskesmas,” tegasnya.
Andi Satya juga mengusulkan pembentukan sistem pemantauan terpadu pascabanjir yang melibatkan Puskesmas, posko kesehatan, relawan, serta kader masyarakat. Ia mengingatkan bahwa keterlambatan dalam mendeteksi gejala awal bisa memperburuk keadaan dan meningkatkan jumlah kasus penyakit di wilayah terdampak.
“Kalau kita bergerak setelah warga sakit parah, itu sudah terlambat. Harus ada sistem deteksi dini di lapangan,” katanya.
Sejumlah penyakit yang kerap muncul setelah banjir, seperti diare, leptospirosis, infeksi kulit, hingga demam berdarah, menurutnya perlu diantisipasi dengan edukasi kepada warga. “Warga harus tahu apa yang bisa mereka lakukan sendiri. Seperti memakai sepatu boots saat melewati genangan air, merebus air minum, hingga menguras tempat penampungan air,” jelas politisi yang juga membidangi kesehatan ini.
Selain itu, Andi Satya menegaskan bahwa DPRD Kaltim siap mengawal langkah pemerintah daerah, terutama Pemkot Samarinda, agar lebih sigap dalam mengatasi dampak kesehatan akibat bencana.
“Kita tidak boleh reaktif. Harus antisipatif dan terstruktur. Kami di DPRD siap mendukung penguatan sistem layanan kesehatan darurat,” tutupnya. (ADV/CB/NN)
Editor : Nanabq
Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!







