Menu

Mode Gelap
Basuki Hadimuljono dan Jess Dutton Bahas Kolaborasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Ibu Kota Nusantara PUPR PPU Terkendala Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Dekat IKN Jaga Kelestarian Lingkungan Lewat Penanaman Pohon di KIPP IKN Delegasi Sabah Kunjungi Ibu Kota Nusantara, Eksplorasi Potensi Investasi dan Kerja Sama Otorita IKN Terima Kunjungan Delegasi Pengusaha Rusia, Bahas Peluang Kerja Sama Pembangunan IKN PPU Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan, Dorong Peningkatan Kapasitas

Advertorial DPRD Kaltim

Pasca Banjir Samarinda, DPRD Kaltim Minta Dinkes Turunkan Tenaga Medis ke Lapangan

badge-check


					Foto: Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Andi Satya Adi Saputra (Dok. Istimewa) Perbesar

Foto: Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Andi Satya Adi Saputra (Dok. Istimewa)

SAMARINDA – Ancaman banjir di Samarinda belum sepenuhnya berakhir meski genangan air sudah mulai surut di beberapa wilayah. Kini, warga justru dihadapkan pada potensi krisis kesehatan, terutama bagi kelompok rentan.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Andi Satya Adi Saputra, meminta Dinas Kesehatan Kota Samarinda segera mengambil langkah konkret dengan menurunkan tenaga medis langsung ke lapangan.

“Dalam situasi seperti ini, kehadiran tenaga kesehatan tidak bisa pasif menunggu pasien datang. Mereka harus proaktif, melakukan pemantauan dari rumah ke rumah,” ujar Andi Satya.

Ia menekankan bahwa kondisi lingkungan pascabanjir yang memburuk telah memperparah sanitasi dan meningkatkan ancaman penyakit. Lansia, anak-anak, serta pengungsi disebut sebagai kelompok yang paling membutuhkan perhatian khusus dari petugas kesehatan.

Menurutnya, penanganan kesehatan tidak bisa setengah-setengah. Harus dilakukan secara menyeluruh, mulai dari pemeriksaan dini, penyuluhan, hingga memberikan pengobatan langsung bila diperlukan. “Tenaga medis harus hadir di tengah masyarakat, bukan menunggu antrean panjang di puskesmas,” tegasnya.

Andi Satya juga mengusulkan pembentukan sistem pemantauan terpadu pascabanjir yang melibatkan Puskesmas, posko kesehatan, relawan, serta kader masyarakat. Ia mengingatkan bahwa keterlambatan dalam mendeteksi gejala awal bisa memperburuk keadaan dan meningkatkan jumlah kasus penyakit di wilayah terdampak.

“Kalau kita bergerak setelah warga sakit parah, itu sudah terlambat. Harus ada sistem deteksi dini di lapangan,” katanya.

Sejumlah penyakit yang kerap muncul setelah banjir, seperti diare, leptospirosis, infeksi kulit, hingga demam berdarah, menurutnya perlu diantisipasi dengan edukasi kepada warga. “Warga harus tahu apa yang bisa mereka lakukan sendiri. Seperti memakai sepatu boots saat melewati genangan air, merebus air minum, hingga menguras tempat penampungan air,” jelas politisi yang juga membidangi kesehatan ini.

Selain itu, Andi Satya menegaskan bahwa DPRD Kaltim siap mengawal langkah pemerintah daerah, terutama Pemkot Samarinda, agar lebih sigap dalam mengatasi dampak kesehatan akibat bencana.

“Kita tidak boleh reaktif. Harus antisipatif dan terstruktur. Kami di DPRD siap mendukung penguatan sistem layanan kesehatan darurat,” tutupnya. (ADV/CB/NN)

Editor : Nanabq

Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

H Baba Dorong Generasi Muda Kaltim Seimbangkan Karier Digital dan Pendidikan

20 Agustus 2025 - 00:31 WITA

DPRD Kaltim Minta BPJS dan Pemda Benahi Layanan JKN, Akibat Cakupan UHC Menurun

15 Agustus 2025 - 21:34 WITA

Agusriansyah Ridwan Dorong Generasi Muda Kaltim Meneladani Nilai Luhur Pemuda Pendahulu

15 Agustus 2025 - 00:18 WITA

Wakil Ketua DPRD Kaltim Tegaskan Pentingnya Kolaborasi Tangani Narkoba demi Pembangunan SDM

14 Agustus 2025 - 16:19 WITA

Damayanti: Jangan Biarkan Anak Muda Terkubur dalam Gawai

13 Agustus 2025 - 16:52 WITA

Trending di Advertorial DPRD Kaltim