Menu

Mode Gelap
Basuki Hadimuljono dan Jess Dutton Bahas Kolaborasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Ibu Kota Nusantara PUPR PPU Terkendala Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Dekat IKN Jaga Kelestarian Lingkungan Lewat Penanaman Pohon di KIPP IKN Delegasi Sabah Kunjungi Ibu Kota Nusantara, Eksplorasi Potensi Investasi dan Kerja Sama Otorita IKN Terima Kunjungan Delegasi Pengusaha Rusia, Bahas Peluang Kerja Sama Pembangunan IKN PPU Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan, Dorong Peningkatan Kapasitas

Advertorial DPRD Kaltim

Abdulloh Walkout dalam Rapat Pokir DPRD Kaltim, Protes Aspirasi Masyarakat Diabaikan

badge-check


					Foto: Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Abdulloh (Dok. Istimewa) Perbesar

Foto: Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Abdulloh (Dok. Istimewa)

SAMARINDA – Ketegangan terjadi dalam Rapat Pembahasan Pokok-pokok Pikiran (Pokir) antara DPRD Kalimantan Timur dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) pada Senin (14/7/2025).

Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Abdulloh, melakukan walkout sebagai bentuk protes karena aspirasi masyarakat yang dibawanya dinilai tidak diakomodasi dalam pembahasan.

Insiden berlangsung di Gedung E lantai 1 saat rapat membahas tindak lanjut hasil reses anggota dewan bersama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kaltim. Abdulloh, anggota Fraksi Golkar, meninggalkan ruang rapat karena menilai pertemuan tidak produktif dan mengabaikan suara rakyat.

“Ini rapat nggak berguna. Saya keluar. Aspirasi masyarakat itu nyata, tapi malah tidak diakomodir,” tegas Abdulloh.

Politisi senior ini mengkritik pembahasan yang terlalu fokus pada revisi “kamus pokir” sebagai standar format usulan Pokir untuk dasar penganggaran.

Menurut Abdulloh, pembahasan administratif ini tidak menyerap kebutuhan masyarakat secara menyeluruh dan mengabaikan aspirasi inti yang diperoleh anggota dewan saat reses.

“Ini cuma soal usulan format-format aja. Padahal tanpa itu pun bisa. Kenapa justru aspirasi rakyat dibatasi prosedur yang menghambat penyampaian pokok pikiran?” lanjutnya dengan nada kecewa.

Abdulloh juga menyoroti inefektivitas dan pemborosan anggaran dalam rapat sebelumnya, termasuk rapat di Balikpapan yang menurutnya menghabiskan waktu dan dana negara tanpa kontribusi signifikan pada penyusunan Pokir aspiratif. Ia menegaskan proses saat ini menyimpang dari semangat perencanaan pembangunan partisipatif.

“Kalau begini caranya, saya akan terus bersikap kritis. Karena ini bukan soal pribadi, tapi soal memperjuangkan suara rakyat,” pungkas Abdulloh. (ADV/CB/NN)

 

 

 

Editor : Nanabq

Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

H Baba Dorong Generasi Muda Kaltim Seimbangkan Karier Digital dan Pendidikan

20 Agustus 2025 - 00:31 WITA

DPRD Kaltim Minta BPJS dan Pemda Benahi Layanan JKN, Akibat Cakupan UHC Menurun

15 Agustus 2025 - 21:34 WITA

Agusriansyah Ridwan Dorong Generasi Muda Kaltim Meneladani Nilai Luhur Pemuda Pendahulu

15 Agustus 2025 - 00:18 WITA

Wakil Ketua DPRD Kaltim Tegaskan Pentingnya Kolaborasi Tangani Narkoba demi Pembangunan SDM

14 Agustus 2025 - 16:19 WITA

Damayanti: Jangan Biarkan Anak Muda Terkubur dalam Gawai

13 Agustus 2025 - 16:52 WITA

Trending di Advertorial DPRD Kaltim