SAMARINDA — Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Yenni Eviliana, menyoroti penggunaan jalan umum di Paser sebagai jalur angkut truk tambang. Menurutnya, praktik itu membahayakan keselamatan masyarakat karena jalannya sempit, berliku, dan sering menelan korban jiwa.
“Keselamatan warga adalah prioritas. Jalan di Muara Komam sudah sering memakan korban, termasuk seorang guru. Pemerintah tidak boleh menutup mata,” ujar Yenni.
Ia meminta pemerintah menyusun aturan yang tegas agar jalur hauling hanya digunakan internal perusahaan. Yenni juga mengusulkan agar jalan milik perusahaan tambang dibuka untuk pemakaian bersama dengan dasar hukum yang jelas.
Sorotan itu muncul setelah kunjungan Wakil Presiden Gibran Rakabuming ke Muara Komam pekan lalu, yang mendengar langsung keluhan warga terkait truk tambang. Yenni berharap langkah tersebut jadi titik awal penyelesaian.
“Kalau akses hauling dibuka bersama, kecelakaan bisa berkurang dan aksi protes warga maupun sopir bisa ditekan. Ini menyangkut kehidupan banyak orang,” katanya.
Ia menekankan perlunya kolaborasi pemerintah, aparat, dan perusahaan tambang untuk mencari solusi menyeluruh yang memulihkan jalan umum sebagai ruang publik, bukan jalur industri. (ADV/CB/QLA)
Penulis : QLA
Editor : Nanabq
Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!