Menu

Mode Gelap
Basuki Hadimuljono dan Jess Dutton Bahas Kolaborasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Ibu Kota Nusantara PUPR PPU Terkendala Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Dekat IKN Jaga Kelestarian Lingkungan Lewat Penanaman Pohon di KIPP IKN Delegasi Sabah Kunjungi Ibu Kota Nusantara, Eksplorasi Potensi Investasi dan Kerja Sama Otorita IKN Terima Kunjungan Delegasi Pengusaha Rusia, Bahas Peluang Kerja Sama Pembangunan IKN PPU Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan, Dorong Peningkatan Kapasitas

Advertorial DPRD Kaltim

Kelonggaran Kemendagri Dorong Dunia Perhotelan Adaptasi

badge-check


					Foto: Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Sarkowi V Zahry (Cahayaborneo/QLA)  Perbesar

Foto: Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Sarkowi V Zahry (Cahayaborneo/QLA) 

SAMARINDA – Kementerian Dalam Negeri membuka kembali peluang bagi instansi pemerintah untuk menggelar rapat dan kegiatan di hotel. Kebijakan ini disambut positif oleh pengelola hotel, karena sebelumnya pembatasan anggaran membuat banyak hotel kehilangan sumber pendapatan utama dari kegiatan pemerintah.

Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Sarkowi V Zahry, menilai kebijakan ini sebagai respons terhadap kondisi ekonomi di daerah. Larangan sebelumnya memang bertujuan efisiensi, tetapi berdampak pada sektor jasa perhotelan.

“Pemerintah pusat kini memberikan kelonggaran kembali untuk instansi menyelenggarakan acara di hotel. Ini menjadi respons atas kondisi di lapangan, di mana pelaku usaha banyak menyampaikan keluhan atas menurunnya permintaan,” ujar Sarkowi.

Selama masa larangan, sektor perhotelan merasakan dampak signifikan, terlebih hotel-hotel yang selama ini menjadi mitra berbagai kegiatan kedinasan. Sarkowi menjelaskan larangan tersebut sempat membuat dunia usaha seperti kehilangan tumpuan.

Kini, dengan dibukanya kembali ruang untuk kerja sama, ia mendorong hotel-hotel agar melakukan penyesuaian harga dan layanan agar tetap relevan dengan kemampuan belanja instansi.

“Ini momentum untuk menciptakan model kerja sama baru. Dunia usaha harus menyesuaikan diri dengan kebutuhan pemerintah. Soal paket kegiatan dan anggaran bisa dinegosiasikan secara fleksibel,” jelasnya.

Lebih lanjut, Sarkowi menekankan pentingnya kebijakan ini dimanfaatkan secara bijak. Menurutnya, dibukanya kembali akses instansi ke fasilitas hotel bukan sekadar menghidupkan ekonomi, tetapi juga mendukung produktivitas kerja lembaga pemerintah dengan menyediakan ruang pertemuan yang representatif.

“Yang kita harapkan bukan hanya kembalinya transaksi, tapi juga munculnya kolaborasi yang sehat dan adaptif antara pemerintah dan pelaku usaha. Ini bukan soal menghabiskan anggaran, tapi soal menggunakan anggaran dengan cerdas dan berdampak,” tegasnya.

Ia juga menambahkan keputusan Kemendagri harus dilihat sebagai peluang untuk mengembangkan pola pengelolaan kegiatan pemerintahan yang tidak hanya efisien, tetapi juga memberdayakan sektor usaha lokal secara berkelanjutan. (ADV/CB/QLA)

 

 

 

 

Penulis : QLA

Editor   : Nanabq

Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

H Baba Dorong Generasi Muda Kaltim Seimbangkan Karier Digital dan Pendidikan

20 Agustus 2025 - 00:31 WITA

DPRD Kaltim Minta BPJS dan Pemda Benahi Layanan JKN, Akibat Cakupan UHC Menurun

15 Agustus 2025 - 21:34 WITA

Agusriansyah Ridwan Dorong Generasi Muda Kaltim Meneladani Nilai Luhur Pemuda Pendahulu

15 Agustus 2025 - 00:18 WITA

Wakil Ketua DPRD Kaltim Tegaskan Pentingnya Kolaborasi Tangani Narkoba demi Pembangunan SDM

14 Agustus 2025 - 16:19 WITA

Damayanti: Jangan Biarkan Anak Muda Terkubur dalam Gawai

13 Agustus 2025 - 16:52 WITA

Trending di Advertorial DPRD Kaltim