PENAJAM — Kehadiran proyek ambisius Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU), telah memicu lonjakan signifikan dalam jumlah penduduk daerah tersebut selama beberapa tahun terakhir. Peningkatan ini menjadi indikator langsung dari daya tarik IKN sebagai pusat peluang kerja dan ekonomi baru di Kalimantan Timur. Data terbaru menunjukkan percepatan pertumbuhan yang masif dalam kurun waktu singkat.
Percepatan demografi ini terkonfirmasi melalui data yang dirilis oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) PPU. Populasi PPU tercatat mencapai 196.500 jiwa pada tahun 2023. Angka ini kemudian melonjak menjadi 199.600 jiwa pada tahun 2024, dan mencapai puncaknya pada semester I tahun 2025 dengan total 203.661 jiwa. Peningkatan yang konsisten ini didorong kuat oleh arus migrasi masuk.
Peningkatan drastis populasi ini didominasi oleh pendatang dari berbagai daerah di luar Kalimantan Timur yang datang dengan satu tujuan utama: mencari peluang kerja yang ditawarkan oleh pembangunan IKN. Fenomena urbanisasi sementara ini menunjukkan PPU telah menjadi magnet baru bagi para pekerja konstruksi dan sektor pendukung lainnya.
Kepala Disdukcapil PPU, Waluyo, mengungkapkan bahwa pusat peningkatan jumlah penduduk justru lebih terkonsentrasi di Kecamatan Penajam, bukan di Sepaku yang merupakan lokasi utama IKN.
“Penambahan jumlah penduduk justru lebih ke Penajam dibandingkan Sepaku. Secara rinci, Penajam mencatatkan 99.233 jiwa, diikuti Babulu (40.900 jiwa), Waru (21.550 jiwa), dan Sepaku sendiri di angka 41.956 jiwa,” jelasnya, Jumat (17/10/2025).
Waluyo juga menambahkan bahwa sebagian besar pendatang, terutama para pekerja IKN, belum melakukan perpindahan domisili secara permanen. Status mereka masih dianggap nonpermanen atau menetap sementara.
“Masih nonpermanen karena kemungkinan mereka akan kembali ke tempat asalnya setelah proyek IKN selesai,” ungkapnya.
Meskipun demikian, pertumbuhan populasi yang dinamis ini diharapkan dapat membawa dampak positif yang substansial bagi PPU — baik dari sisi ekonomi melalui peningkatan permintaan barang dan jasa, maupun dari sisi sosial yang mendorong interaksi budaya serta percepatan pembangunan daerah. PPU kini dihadapkan pada tantangan untuk mengelola pertumbuhan cepat ini demi kemaslahatan jangka panjang. (CB/AJI)
Reporter : Aji Yudha
Editor : Nanabq
Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!