Menu

Mode Gelap
Basuki Hadimuljono dan Jess Dutton Bahas Kolaborasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Ibu Kota Nusantara PUPR PPU Terkendala Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Dekat IKN Jaga Kelestarian Lingkungan Lewat Penanaman Pohon di KIPP IKN Delegasi Sabah Kunjungi Ibu Kota Nusantara, Eksplorasi Potensi Investasi dan Kerja Sama Otorita IKN Terima Kunjungan Delegasi Pengusaha Rusia, Bahas Peluang Kerja Sama Pembangunan IKN PPU Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan, Dorong Peningkatan Kapasitas

PENAJAM PASER UTARA

Nuansa Baru Festival Nondoi 2025: Lomba Tradisional “Back to 80’s” Pukau Ratusan Peserta

badge-check


					Foto: Permainan tradisional Back to 80's yang dilaksanakan di Rumah Adat Kuta Rekan Tatau (Dok: CahayaBorneo/AJI) Perbesar

Foto: Permainan tradisional Back to 80's yang dilaksanakan di Rumah Adat Kuta Rekan Tatau (Dok: CahayaBorneo/AJI)

PENAJAM – Festival Belian Adat Paser, Nondoi 2025, di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) hadir dengan terobosan baru yang menarik perhatian. Berbeda dari penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya yang fokus pada seni dan budaya, edisi kali ini dimeriahkan dengan kompetisi permainan tradisional bertema “Back to 80’s”, hasil kolaborasi antara Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) serta Komite Ekonomi Kreatif (Ekraf).

Pelaksanaan kegiatan yang berlangsung di halaman Rumah Adat Kuta Rekan Tatau, PPU, ini mencatat antusiasme yang sangat tinggi. Ratusan peserta berpartisipasi, mulai dari pelajar tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga perwakilan dari jajaran SKPD serta BUMN/BUMD. Perlombaan dihelat selama tiga hari, mulai tanggal 5 hingga 7 November 2025, dengan total hadiah mencapai puluhan juta rupiah.

Bupati PPU Mudyat Noor menjelaskan bahwa terdapat lima jenis permainan tradisional yang dipertandingkan. Semuanya dipilih untuk membangkitkan nostalgia sekaligus memperkenalkan warisan budaya kepada generasi muda. Permainan tersebut meliputi Gobak Sodor, Lari Balok, Kasti, Cinaboy, dan Tarik Upih Pinang. Penyelenggaraan lomba ini menjadi upaya konkret melestarikan budaya lokal sekaligus menjadi sarana edukasi yang interaktif.

“Festival Nondoi 2025 juga memberikan ruang bagi peningkatan perekonomian lokal. Acara ini diramaikan oleh para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) PPU yang menjajakan beragam produk. Mulai dari aneka makanan tradisional hingga karya seni dan kerajinan tangan, seperti perlengkapan rumah tangga, perhiasan, aksesori, hingga pakaian adat, semua tersedia bagi pengunjung,” ujarnya pada Jumat (7/11/2025).

Langkah ini sekaligus memperkuat bukti komitmen pemerintah daerah untuk menjadikan Rumah Adat Kuta Rekan Tatau sebagai sentra pelestarian budaya yang terintegrasi dengan pengembangan potensi bisnis. Hal ini selaras dengan visi Bupati PPU Mudyat Noor, yang menginginkan rumah adat tidak hanya berfungsi sebagai situs budaya semata.

“Saya maunya rumah adat kita ini tidak hanya menjadi tempat pelestarian budaya Paser saja, tetapi juga menjadi ladang bisnis bagi masyarakat PPU, bahkan hingga ke tingkat dunia,” tegasnya. (CB/AJI)

Reporter   : Aji Yudha

Editor        : Nanabq

Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Saatnya Sawit Menghidupi Rakyat, Bukan Sebaliknya

19 November 2025 - 13:25 WITA

Wabup PPU Terima Kunjungan Ketua PTA Samarinda, Bahas Penguatan Layanan Peradilan Agama

19 November 2025 - 12:18 WITA

Wabup Abdul Waris Dampingi Kajari Sambut Kajati Kaltim di Penajam Paser Utara

19 November 2025 - 12:13 WITA

Mudyat Noor Resmi Pimpin AKPSI 2025–2030, Terpilih dalam Munas II di Jakarta

19 November 2025 - 12:08 WITA

Kartu Penajam Cerdas Resmi Diluncurkan, Siswa Baru 2025 Dapat Bantuan Pendidikan Langsung

17 November 2025 - 16:08 WITA

Trending di ADVERTORIAL KOMINFO PPU