PENAJAM — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Adla Dewata, menyampaikan imbauan serius kepada seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
Dalam keterangannya, Adla menyoroti bahwa ancaman narkoba kini telah meluas, tidak lagi terbatas pada kalangan tertentu, melainkan telah menjangkau berbagai lapisan masyarakat, termasuk remaja dan pelajar di wilayah Penajam, sehingga menjadikannya isu yang kian mengkhawatirkan.
Ia menegaskan bahwa masalah narkoba merupakan isu serius yang memerlukan penanganan kolektif, melampaui tanggung jawab aparat penegak hukum semata. Ia menekankan dampak destruktif narkoba yang tidak hanya merusak fisik individu, tetapi juga menghancurkan masa depan dan moral generasi muda.
“Jika dibiarkan, kita bisa kehilangan arah sebagai masyarakat yang sehat dan produktif,” ujarnya, Minggu (9/11/2025), sambil menggarisbawahi urgensi penanganan bersama.
Langkah pencegahan fundamental, menurutnya, harus berawal dari lingkungan terkecil, yakni keluarga. Adla meminta para orang tua untuk lebih proaktif dalam memberikan pemahaman mendalam kepada anak-anak mengenai bahaya narkoba serta konsekuensi buruknya terhadap masa depan. Ia menegaskan, pengawasan dan keteladanan dari orang tua di rumah merupakan kunci yang tidak bisa digantikan oleh sosialisasi pemerintah semata.
Selain keluarga, politisi Partai Gerindra dari daerah pemilihan (dapil) Penajam ini juga mendorong peran aktif sekolah, tokoh agama, dan tokoh masyarakat dalam menciptakan lingkungan sosial yang bersih dari pengaruh barang haram tersebut. Ia menilai kampanye anti-narkoba harus menjadi gerakan berkelanjutan. Adla memandang sekolah sebagai wadah efektif untuk edukasi dini, sementara tokoh agama dan masyarakat memiliki pengaruh besar dalam membentuk karakter serta membendung penyalahgunaan narkoba.
Lebih lanjut, Adla Dewata menyoroti perlunya perhatian pemerintah daerah dalam memperkuat kegiatan positif bagi generasi muda, seperti pembinaan olahraga, kesenian, dan kegiatan kepemudaan yang produktif. Menurutnya, kurangnya ruang untuk menyalurkan energi positif merupakan salah satu akar masalah penyalahgunaan narkoba.
“Kalau mereka punya wadah untuk berkreasi dan berkegiatan, tentu tidak mudah terjerumus ke hal-hal negatif seperti narkoba,” jelasnya.
Di sisi penindakan, ia mendukung penuh upaya aparat penegak hukum dan BNN dalam pemberantasan jaringan narkotika. Namun, Adla juga menekankan bahwa penindakan hukum harus diimbangi dengan pendekatan edukatif dan pembinaan, khususnya melalui rehabilitasi bagi para korban penyalahgunaan.
“Kita mengajak seluruh masyarakat PPU untuk bersama-sama melawan narkoba dengan semangat gotong royong dan kepedulian. Pencegahan dimulai dari kesadaran bersama,” pungkasnya. (CB/AJI)
Reporter : Aji Yudha
Editor : Nanabq
Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!







