PENAJAM — Palang Merah Indonesia (PMI) bersama Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menggelar pelatihan dasar pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dengan tema “Meningkatkan Kesadaran Pentingnya P3K dalam Meminimalisir Masalah Kesehatan di Sekolah.”
Kegiatan yang berlangsung pada 12 November 2025 ini dilaksanakan di Tiga Kofe Café dan dihadiri kurang lebih 60 guru TK se-Kecamatan Penajam, dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten.
Ketua PMI PPU, Awaludin, menjelaskan bahwa dengan memberikan pemahaman terkait pertolongan pertama kepada para guru, mereka menjadi tahu apa saja tahapan yang harus dilakukan jika terjadi kecelakaan di sekolah.
“Jadi tahapan yang paling penting yaitu pertama jangan panik, karena ketika mereka panik itu akan memperkeruh keadaan. Jadi dengan diadakannya pelatihan ini mereka jadi tahu ke depannya,” ujar Awaludin, Rabu (12/11/2025).
Saat ini, PMI PPU belum bisa menyediakan kotak P3K untuk sekolah-sekolah. Hal ini disebabkan oleh efisiensi anggaran dan masih menunggu persetujuan dari Pemerintah Kabupaten PPU terkait pengajuan penambahan kotak P3K ke sekolah.
“Saya berharap ke depannya pemerintah lebih memperhatikan betapa pentingnya P3K di sekolah-sekolah, dan terkait pelatihan ini diharap bisa berlanjut ke depannya,” tambah Awaludin.
Lebih lanjut, Ketua IGTKI PPU, Dian Rahmadani Yahya, menyampaikan bahwa dengan adanya pelatihan ini, guru-guru TK jadi mengetahui pertolongan dasar dalam penanganan kecelakaan pada anak murid di lingkungan TK.
“Jadi kalau ada kecelakaan mereka tahu penanganannya, dan kapan harus dibawa ke Unit Gawat Darurat (UGD), serta pastinya mereka tidak panik duluan,” terang Dian Rahmadani.
Diketahui, pelatihan ini baru pertama kali dilaksanakan di PPU, sehingga menjadi sangat penting bagi guru-guru TK. Ke depannya, kata dia, akan dilaksanakan pelatihan lanjutan dengan memperkenalkan praktik langsung bagaimana cara melakukannya.
Menanggapi adanya pelatihan dasar P3K untuk guru TK, salah satu peserta dari TK Handayani 1 Penajam, Supriyantini, mengaku sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut.
Dengan adanya pelatihan ini, ia bersama guru-guru TK lainnya dapat mengetahui cara penanganan yang benar, mengingat banyaknya insiden kecelakaan yang terjadi di sekolah.
“Seperti contoh, jika ada anak murid kita yang lagi mimisan, biasanya kita akan memberikan daun sirih. Sebenarnya itu salah, yang benar ternyata kepalanya harus ditundukkan sembari disiram dengan air,” jelas Supriyantini.
Pelatihan ini sangat disambut baik oleh para guru TK karena dianggap penting dan bermanfaat. Ia berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan sebulan sekali atau beberapa bulan sekali. (CB/AJI)
Reporter : Aji Yudha
Editor : Nanabq
Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!







