PENAJAM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) bersama dengan Sayyid Hasan berbincang dalam Tempat Podcast Seru (TPS), yang berlokasi di studio podcast atau kantor KPU PPU.
Pada podcast kali ini, KPU PPU mengangkat tema “Dari Redaksi ke Demokrasi: Cerita di Balik Layar Liputan Pemilu dan Pilkada 2024”, yang membahas mengenai SOP atau aturan dalam perusahaan media.
Host, yang juga menjabat sebagai Kadiv Sosdiklith, Prahubmas, dan SDM KPU PPU, Aris, menanyakan terkait apa saja yang harus dilakukan untuk menjadi wartawan serta bagaimana cara sebuah perusahaan media bisa beroperasi di suatu daerah.
“Saya sudah lama di PPU ini, dan banyak sekali wartawan yang saya temui, tapi saya masih belum tahu di mana kantor mereka,” terang Aris, pada Kamis (20/11/2025).
Selain itu, ia juga mempertanyakan peran media dalam peliputan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), agar masyarakat tidak terpecah belah hanya karena pemberitaan yang tidak berimbang.
Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) PPU, Sayyid Hasan, menegaskan bahwa media lokal di setiap daerah harus memiliki himpunan atau organisasi agar memiliki naungan.
Hal ini penting karena saat ini banyak media online bermunculan tanpa diketahui asal-usulnya dan hanya mengambil keuntungan, misalnya dengan memberitakan berita kontrak, tanpa menyajikan berita umum.
“Saat ini SMSI sudah menghimpun media lokal untuk mengetahui media mana yang bertugas di daerah kita dan juga untuk melakukan kontrol,” jelas Sayyid Hasan.
Hal ini diperlukan karena banyak media yang tidak memiliki kantor tetap di suatu daerah, dan untuk menjadikan media sebagai perusahaan harus memiliki karyawan yang jelas. (CB/AJI)
Reporter : Aji Yudha
Editor : Nanabq
Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!







